Menikmati Syahdunya Pedesaan Sunda di Lembur Singkur Purwakarta, Bikin Betah
Pengunjung akan disuguhkan suasana desa Sunda di zaman dahulu yang bikin betah.
Di sini, pengunjung akan disuguhkan suasana desa Sunda di zaman dahulu yang bikin betah.
Menikmati Syahdunya Pedesaan Sunda di Lembur Singkur Purwakarta, Bikin Betah
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyimpan banyak tempat yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya Desa Pasanggrahan.
- Cak Imin Tak Gentar Dukungan Yenny Wahid ke Ganjar-Mahfud Tarik Suara NU: Lima Tahun Lalu Beda Biasa Aja
- Hakim Keheranan Lihat Dukun Aki, Minta Keringanan Hukuman tapi Senyum & Tertawa: Kayak Enggak Berdosa Gitu Loh
- Ditegur karena Keluar dari Pintu Masuk, Pengunjung Tempat Hiburan Malam di Bekasi Tikam Satpam hingga Tewas
- Tangis Pecah di Hadapan Peti Jenazah, Calon Istri Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Negara ini Sungguh Kejam Untukmu Sayang
Di salah satu sudutnya, terdapat sebuah perkampungan buatan yang memiliki konsep tradisional Sunda bernama Lembur Singkur Tajur Katineung. Lokasi ini banyak didatangi karena menyuguhkan kearifan lokal Sunda yang kuat. Banyak wisatawan luar daerah yang tertarik berkunjung karena suasananya. Bayangkan, sepanjang pemandangan, lanskap persawahan hijau yang luas begitu memanjakan mata. Belum lagi deretan perbukitan di kaki Gunung Burangrang yang begitu menyejukkan. Berwisata di Desa Pasanggrahan dijamin membuat siapapun betah untuk tinggal berlama-lama. Penasaran dengan lokasinya? Simak ulasan berikut ini.
Cocok bagi Pecinta Ketenangan
Merujuk YouTube Petualangan Alam Desaku, Rabu (2/8) hamparan view indah sangat cocok bagi penyuka ketenangan. Kondisi ini jauh dari hiruk pikuk perkotaan yang mengganggu. Ini turut dibenarkan oleh pengelola bernama Haji Usman. Saking nyamannya, banyak orang kota yang berkunjung ke destinasi wisaya budaya itu karena adanya hamparan sawah luas dan bukit Gunung Burangrang. “jadi saya itu ingin membuat suatu tempat di mana teman-teman di kota bisa merasakan suasana di kampung,” katanya.
Terdapat Saung Pemondokan
Menurut Usman, lokasi ini merupakan destinasi untuk menikmati suasana pedesaan Sunda. Pengunjung bisa menginap di saung-saung pemondokan yang sudah disiapkan oleh pengelola. Bangunannya berbentuk rumah adat Sunda yang dibuat dari rangka dan dinding kayu, serta atap ijuk. Walau demikian, spot tersebut sangat nyaman untuk dijadikan tempat penginapan.
“Di sini terdapat saung, yang nyaman ditempati oleh keluarga. Jadi memang sejauh ini terdapat empat saung pemondokan, tiga berukuran kecil dan satu berukuran besar,” terang Haji Usman.
Ada Musala Tradisional
Selain terdiri dari saung-saung berbentuk rumah adat, di sana juga terdapat musala dengan bentuk tradisional. Desainnya masih serupa rumah panggung, dengan atap ijuk yang benar-benar menggambarkan rumah ibadah di zaman dahulu.
Menariknya, di sisi bangunan musala terdapat sebuah bedug dari kayu sehingga makin menampakkan kesan tradisional. “Musala ini namanya tajug, ada bedugnya juga, jadi musala dengan model tajug tradisional begini sudah sangat jarang,” katanya.
Mengangkat Suasana Sunda Zaman Dahulu
Secara keseluruhan, Lembur Singkur Tajur Katineung mengankat konsep tradisional Sunda di zaman dahulu. Ini terlihat dari adanya jalan setapak di antara sawah hijau yang identik dengan lanskap perkampungan. Untuk menuju lokasi, aksesnya cukup mudah dilalui. Bagi pecinta ketenangan, lokasi ini wajib untuk dikunjungi. “Jadi memang konsep lokasi ini mengusung tema-tema zaman dahulu, ” kata Jerry, selaku kreator video di kanal Petualangan Alam Desaku.
Dikutip dari websitenya, biaya menginap di saung-saung tradisional Sunda itu berkisar Rp750 ribu sampai Rp1 juta per malamnya untuk yang tipe kecil. Sedangkan tipe besar, biayanya sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari, tergantung weekend dan weekday.