Menilik Pembuatan Kerajinan Khas Suku Aborigin Australia di Tanah Sunda
Siapa yang mengira? Rupanya salah satu pembuat kerajinan khas suku Aborigin asli Australia ada di Tanah Air.
Dari rumah sederhana di Desa Rancaekek Kulon, Rancaekek, Bandung sejumlah pemuda terlihat asyik membuat suatu kerajinan tangan. Mengecat, mengukir kayu hingga menjadi kerajinan yang cantik. Kerajinan ini bahkan bisa dibilang menjadi produk andalan perajin Tanah Air.
Bukan sembarang kerajinan, rupanya para pemuda ini membuat kerajinan khas suku Aborigin. Ya, siapa yang mengira? Rupanya salah satu pembuat kerajinan khas suku Aborigin asli Australia ada di Tanah Air.
-
Apa yang digambarkan foto pertama di koran? Foto ini menggambarkan jalan-jalan Paris yang dibarikade akibat aksi mogok kerja.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Bagaimana foto pertama di koran dipublikasikan? Gambar yang dipublikasikan kemungkinan besar merupakan ukiran tinta dari foto aslinya.
-
Di mana foto gurita raksasa itu pertama kali dibagikan? Foto yang diunggah di Facebook, disertakan narasi sebagai berikut: "⚠️ BESAR 🦑 Seekor gurita yang sangat raksasa ditemukan di lepas pantai Bali, Indonesia," tulis akun Gumaro Cedillo pada 5 Juni 2024.
-
Kapan foto pertama di koran diterbitkan? Foto pertama yang menyertai berita di surat kabar muncul pada Juli 1848, di majalah mingguan Prancis L'Ilustration.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
Bila kamu menyukai pernak-pernik khas Australia, ternyata tak perlu jauh-jauh menyeberang benua. Cukup mengunjungi Desa Rancakek Kulon, atau membelinya secara daring bisa mendapatkan kerajinan cantik ini.
©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho
Adi Suwandi, pemuda ini mendirikan Saung Antik Handycrafts sebagai rumah produksi kerajinan tangan khas suku Aborigin ini. Sebelum mendirikan rumah produksi, pria yang akrab disapa Adi ini lebih dulu bekerja di Bali sebagai pembuat kerajinan. Berbekal ilmu dan pengalaman, Adi memutuskan untuk kemabli ke kampung halamannya di Kota Kembang.
Sejak 2007, Adi membangun Saung Antik Handycrafts sebagai tempat produksi kerajinan tangannya. Kerajinan tangan khas suku Aborigin beragam, seperti piring kayu, topeng, dan bumerang, digeridoo (alat musik). Semua kerajinan khas suku Aborigin asli buah karya pemuda Tanah Air.
©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho
Kerajinan khas suku Aborigin terletak pada corak-coraknya yang apik. Unsur penting yang harus diperhatikan dari pembuatan kerajinan ini adalah lukisan. Ada metode khusus yang dinamakan cross head.
Setelah dicat warna-warni kemudian dilukis dengan teknik titik-titik kecil yang membentuk corak yang cantik. Jika dituang ke media kayu akasia atau ekaliputus, hasilnya menjadi kerajinan yang apik.
Meski terlihat sederhana, namun butuh ketelitan serta ketekunan saat mebuat kerajinan khas suku Aborigin ini. Dari membuat pola di kayu, dibentuk sesuai dengan ukuran produk, dicat, dipoles dengan teknik tersendiri hingga proses finishing.
©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho
Kerajinan khas suku Aborigin tersebut bisa dibuat selama 30 menit hingga satu jam. Semua tergantung besar dan desainnya. Setiap kerajinan juga mempunyai harga yang berbeda, mulai dari Rp15.000 hingga yang termahal Rp2.250.000. Semakin rumit kerajinan semakin mahal pula nilai jualnya.
Meski bukan asli produksi Tanah Air, produk kerajinan ini telah menjadi komoditas ekspor ke mancanegara bahkan sampai ke tempat asal suku Aborigin di Australia. Para pelancong asal Indonesia biasanya memboyong senjata suku Aborigin ini sepulang berpelesir di negeri asalnya.
©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho
Di ekspor hingga tembus ke pasar Australia, membuktikan kerajinan dari Tanah Indonesia ini punya corak lukisan terbaik. Buatan para pemuda ini tak kalah bersaing dengan buatan negeri Tirai Bambu.
Mendapat banyak pesanan dari luar negeri, Adi pun mengajak para pemuda di desanya untuk membuat kerajinan di Saungnya. Bersama dengan puluhan pemuda di desanya, Adi berhasil membuat puluhan ribu kerajinan tangan yang telah di ekspor ke asal suku Aborigin. Kerajinan ini pun membuka lapangan kerja untuk pemuda di kampung halamannya.
(mdk/Tys)