Merasakan Sensasi Rebahan di Wisata Pangalengan, Tawarkan View Kabut dari Ketinggian
Wisata ini memang tengah hits di kalangan muda-mudi dan keluarga di kota kembang, karena menawarkan view keindahan dari atas ketinggian 1.600 mdpl. Bersamaan dengan spot rebahan, titik jembatan berbentuk huruf U serta area kebun teh turut menjadi yang favorit.
Momen berlibur memang paling asyik diisi dengan kegiatan berwisata. Di wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat sebuah destinasi dengan fasilitas unik yakni rebahan di atas ketinggian. Destinasi itu terletak di area wisata Nimo Highland.
Wisata ini memang tengah hits di kalangan muda-mudi dan keluarga di kota kembang, karena menawarkan view keindahan dari atas ketinggian 1.600 mdpl. Bersamaan dengan spot rebahan, titik jembatan berbentuk huruf U serta area kebun teh turut menjadi yang favorit.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Pemandangan akan semakin cantik saat memasuki sore hari, karena kabut tebal akan turun dan menyelimuti kawasan wisata itu. Penasaran dengan suasananya? Berikut ulasan selengkapnya, dilansir Merdeka, Rabu (11/1).
Sensasi Rebahan di Atas Ketinggian
©2023 Instagram Nimo Highland/Merdeka.com
Mengutip ANTARA, spot rebahan berada di sisi kanan jembatan dari arah pintu masuk. Posisinya persis menghadap langsung ke perbukitan dan kebun teh luas, sehingga pemandangan dari atas ketinggian bisa tampak jelas.
Tali-tali di jembatan itu terbuat dari jenis tali tambang yang kokoh, namun tetap lentur. Untuk melengkapi sensasi rebahan, sejumlah jajanan dan minuman juga dapat dipesan di area kantin yang tak jauh dari spot tersebut.
Sejumlah pengunjung kemudian merasa senang rebahan di sana terutama saat kabut turun. Ini menambah kesan estetik saat difoto dan diunggah ke media sosial mereka. Pengunjung paling banyak datang dari Bandung Raya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Ada Jembatan Kaca dan Kafe ala Santorini
©2023 Instagram Nimo Highland/Merdeka.com
Daya tarik lain di sana adalah glass skybridge yang merupakan jembatan kaca terpanjang di Bandung, dan masih di kompleks jembatan U. Titik ini banyak dijadikan untuk melihat pemandangan dan berswafoto, terlebih tampak jelas ikon dari Pangalengan, yakni Situ Cileunca.
Lainnya terdapat deretan tenant berisi ragam kuliner hingga minuman, di kafe bergaya Santorini. Salah satu menu yang paling digemari adalah kelapa mudanya.
Wisata tersebut berada di atas hamparan dua kebun teh besar bernama Bukit Nini di sisi timur dan Bukit Putra di sebelah barat. Spot selfie terbaik lainnya berada di tengah-tengah jembatan antara bukit itu, karena terdapat kubah estetik.
Harga Tiket
Setiap spotnya memiliki loket tiket tersendiri di sana. Untuk loket masuk utama, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp35 ribu untuk dewasa dan Rp25 ribu untuk anak-anak.
Sementara terdapat pembayaran tiket di spot lainnya, mulai dari Rp10 ribu, sampai Rp175 ribu. Khusus untuk jembatan kaca harga tiketnya Rp10 ribu.
Dari lokasi parkir, pengelola akan menyediakan kendaraan ontang anting untuk mengangkut wisatawan sampai ke puncak bukit.
Wisata ini sudah mulai buka di jam 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB sore. Di luar itu terdapat jam buka spesial untuk menyaksikan matahari terbit di saat weekend, mulai pukul 04.30 WIB sampai 07.30 WIB.