Pabrik Kertas di Karawang Kebocoran Gas, 288 Orang Keracunan
Sebanyak 288 orang menjadi korban keracunan gas di sekitar pabrik kertas di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sebanyak 288 orang menjadi korban keracunan gas di sekitar pabrik kertas di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Menurut salah seorang warga yang menjadi korban, kejadian bermula saat pipa gas coustic soda milik PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills II, mengeluarkan aroma yang menyengat pada Kamis (3/6) siang.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
"Rasanya sesak, bau menyengat sampai tenggorokan. Rasanya kering banget," terang Pendi (38), dilansir dari Antara.
Setelah kejadian, sejumlah warga juga merasakan hal yang sama. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Kebocoran Cukup Parah
Pendi menerangkan, kebocoran itu merupakan peristiwa yang cukup parah. Banyak warga yang mengeluhkan sesak napas, pusing dan mual, akibat menghirup gas tersebut.
Tak lama berselang, mobil ambulans mondar-mandir di lokasi kejadian karena saking banyaknya warga yang menjadi korban. Guna mencegah kondisi yang semakin parah, kepolisian setempat langsung memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan oleh tim Puslabfor Mabes Polri.
Mengumpulkan Keterangan Saksi
Sebagai upaya tindak lanjut, Polres Kabupaten Karawang melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan para saksi. Pendalaman dilakukan, mengingat kejadian serupa seringkali terjadi, namun kebocoran ini jadi yang terparah.
“Police line (garis polisi) sudah dipasang. Jadi tidak ada kegiatan di lokasi sampai Tim Puslabfor Mabes Polri datang ke lokasi,” kata Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.
Pemkab Turun Tangan
Sementara itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh turun tangan. Menurutnya, PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills 2 harus bertanggung jawab atas kebocoran pipa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ada 80 orang yang harus menjalani perawatan," terangnya.
Aep mengatakan, pihaknya akan melakukan mediasi antara warga dengan perusahaan.
“Kamis akan memediasi warga dengan PT Pindo Deli 2, sesuai dengan keinginan warga,” katanya.
Kebocoran Sering Terjadi
©2019 Merdeka.com/Imam Buhori
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pencemaran gas di pabrik pengolahan kertas tersebut bukan kali pertama, dan sudah sering terjadi.
Di tahun 2017 dan 2018 lalu kebocoran berasal dari cerobong asap. Dan kebocoran Kamis (3/6) siang kemarin, menjadi yang terparah dan menyebabkan ratusan orang menjadi korban.