Pakai Atribut Covid-19 hingga Seragam Sekolah, Ini 5 Keunikan TPS di Jabar & Banten
Seperti yang terpantau di sejumlah TPS Jawa Barat dan Banten, para petugas KPPS terlihat berdandan unik dengan mengenakan pakaian hazmat dan berseragam sekolah. Selain itu terdapat juga lokasi yang didesain dengan nuansa adat Sunda yang kental serta ada pula lokasi TPS bertemakan hobi sepeda yang kini naik daun.
Bermacam cara dilakukan untuk menarik minat warga dalam menggunakan hak pilihnya di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Seperti yang terlihat saat pelaksanaan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020 kemarin. Sejumlah daerah di Jabar dan Banten pun melaksanakannya dengan konsep berbeda.
Seperti yang terpantau di sejumlah TPS Jawa Barat dan Banten, para petugas KPPS terlihat berdandan unik dengan mengenakan pakaian hazmat hingga berseragam sekolah. Beberapa lokasi juga didesain dengan nuansa adat Sunda. Serta ada pula lokasi TPS bertemakan hobi sepeda yang kini naik daun.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Lantas seperti apa potret keunikan dari lokasi tempat pemungutan suara dengan konsep yang berbeda tersebut, berikut kisah selengkapnya yang telah merdeka.com rangkum.
TPS Bertema Covid-19 di Desa Pangauban Kab Bandung
©2020 Merdeka.com
Nuansa unik pertama datang dari sebuah TPS di Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Para petugas KPPS di lokasi mengenakan atribut yang menggambarkan suasana pandemi Covid-19.
Dilansir dari Liputan6, salah seorang petugas bernama Daniel mengungkapkan, tindakan yang dilakukan oleh dirinya dan panitia yang lain merupakan sebuah pengingat kepada masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Kendati harus memakai pakaian hazmat berjam-jam ia pun merasa bahagia demi terciptanya keadaan yang kondusif di tengah wabah mematikan tersebut.
"Sangat gerah, tapi tidak apa-apa, saya senang. Saya cek kelengkapan APD dan menyemprotkan disinfektan. Orangtua saya juga saya semprot, bodo amat. Memang harus patuh. Kalau tidak mau saya usir enggak usah nyoblos," ujar Daniel dengan ramah kepada wartawan, Rabu, 9 Desember 2020.
TPS Bertema Petugas Kesehatan di Mekarjaya Depok
©2020 Merdeka.com
Serupa dengan di Pangauban, Bandung, TPS di Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok ini juga terbilang unik. Para petugas KPPS yang berjaga dan membantu pelaksanaan pencoblosan surat suara berdandan dengan mengenakan pakaian layaknya seorang petugas kesehatan.
Tak hanya itu, mereka pun turut memakai atribut penunjang lainnya seperti penutup kepala hingga sarung tangan karet yang biasa dikenakan petugas rumah sakit.
“TPS dengan tema kesehatan itu bertujuan menarik warga menggunakan hak pilih dan mengingatkan protokol kesehatan di masa Pandemi COVID-19 “ Seperti tertulis di Liputan6.
TPS Bernuansa Budaya Adat Sunda
©2020 Merdeka.com
Masih di Kota Depok, tepatnya di lingkungan RT 02 RW 06 Kelurahan Cipayung, TPS nya didesain dengan nuansa yang unik. Masyarakat di sana bergotong royong membuat tempat pencoblosan surat suara dengan mengangkat suasana adat Sunda yang kental.
Seperti yang terlihat di foto, di pintu masuk TPS didesain layaknya gerbang dari perkampungan tradisional Sunda di masa lalu. Lengkap dengan tambahan obor di sisi kanan dan kirinya, serta pagar bamboo dan atap jerami yang khas.
Selain itu di lokasi tersebut juga terdapat beberapa gazebo serta photo booth yang dibuat seperti saung bamboo dengan atap jerami yang difungsikan untuk tempat panitia dan tempat warga yang memilih calon daerahnya.
TPS Bertema Hobi Sepeda di Kota Tangerang Selatan
©2020 Merdeka.com
Sedikit bergeser ke Provinsi Banten, tepatnya di Kota Tangerang Selatan, di sana terdapat sebuah TPS yang juga berkonsep tak biasa. Para warga mengonsep lokasi pemilihan dengan mengangkat tema hobi sepeda yang tengah naik daun di masa pandemi Covid-19.
Di lokasi yang beralamatkan di Pondok Jagung Timur itu para petugasnya menggunakan atribut gowes seperti seragam, serta helm dan juga masker. Selain itu di area TPS juga terpajang beberapa sepeda yang terparkir untuk menunjang suasana demi menarik antusias warga untuk turut memilih pemimpin daerahnya.
TPS Bertema Rindu Sekolah di Pamulang
©2020 Merdeka.com
TPS unik terakhir berada di TPS 49 yang terletak di Kompleks Perumahan Cendana Residence, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan. Di sana seluruh panitia mengenakan pakaian seragam sekolah SD dan SMP untuk mengenang masa sekolah yang harus dilaksanakan di rumah karena pandemi Covid-19.
Uniknya tak hanya seragam, mereka pun turut mengenakan topi, dasi serta tas ransel dan botol minum dikalungkan di leher layaknya anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah.