Penyebab Mata Silinder, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya
Salah satu masalah pada mata yang biasa terjadi adalah mata silinder. Mata silinder atau dikenal dengan istilah astigmatisme adalah suatu gangguan pada mata yang disebabkan oleh bentuk kornea mata tidak melengkung dengan sempurna.
Mata merupakan organ penting pada tubuh manusia yang berfungsi untuk melihat. Organ ini tentu sangat penting dalam kehidupan karena sangat bermanfaat bagi manusia untuk mengamati, mengenali, dan menjadi organ yang pertama dalam mendapatkan informasi.
Tanpa penglihatan yang baik, akan berdampak pada kehidupan kita. Itulah kenapa, penting untuk selalu menjaga kesehatan mata. Karena, banyak masalah-masalah pada mata yang akhirnya menyulitkan penderitanya.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Tari Batin muncul? Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
-
Di mana Jaka Tarub bertemu dengan bidadari? Semakin mendekat dengan sumber suara, makin membuatnya terkejut. Ia melihat sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan sholat Rajab dikerjakan? Sholat Rajab dikerjakan pada malam Jumat pertama di bulan Rajab antara sholat magrib dan isya sebanyak 12 rakaat dengan 6 kali salam.
Salah satu masalah pada mata yang biasa terjadi adalah mata silinder. Mata silinder atau dikenal dengan istilah astigmatisme adalah suatu gangguan pada mata yang disebabkan oleh bentuk kornea mata tidak melengkung dengan sempurna.
Berikut ini merdeka.com telah merangkum dari Liputan6 dan Healthline, penyebab mata silinder, gejala, dan cara mengobatinya.
Penyebab Mata Silinder
Banyak orang menganggap kebiasaan-kebiasaan buruk dalam penggunaan mata dapat menjadi penyebab mata silinder. Membaca di tempat yang redup, bermain gadget terlalu dekat dengan mata, dan beberapa kebiasaan buruk lainnya masih dianggap sebagai dalang dari kondisi mata silinder.
Namun kenyataannya, kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut bukannya menyebabkan mata silinder, melainkan mata minus. Mata minus atau rabun jauh adalah suatu kondisi masalah pada mata yang menyebabkan Anda kesulitan melihat benda atau objek jarak jauh. Kondisi ini juga biasa disebut dengan miopia.
Berbeda dengan mata minus, penyebab mata silinder atau astigmatisma terjadi karena lengkungan yang tidak sempurna pada kornea atau lensa mata. Umumnya, kondisi ini merupakan bawaan sejak lahir. Namun, mata silinder juga dapat berkembang karena penyebab lain, seperti cedera mata, penyakit mata, atau setelah operasi mata.
Selain itu gangguan mata yang membuat kornea semakin menipis dan berbentuk menjadi lebih kerucut yang disebut juga dengan Keratoconus juga bisa menjadi penyebab mata silinder, meskipun hal ini cukup jarang terjadi.
Berbeda dengan penyebab mata minus, penyebab mata silinder tidak disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari. Penyebab mata silinder atau astigmatisme adalah kesalahan bias yang disebabkan kornea atau lensa yang tidak melengkung dengan rata atau halus, muncul sejak lahir atau dapat muncul akibat cedera pada mata, penyakit, atau operasi.
Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab mata silinder adalah:
- Infeksi yang mengakibatkan jaringan parut pada kornea.
- Melakukan operasi mata yang menyebabkan adanya perubahan kornea.
- Terjadi pembengkakan, penipisan, atau perubahan pada kornea.
- Kondisi yang memengaruhi kelopak mata sehingga membuat kornea terganggu.
Jadi, penyebab mata silinder tidak ada kaitannya dengan berbagai kebiasaan buruk seperti penyebab munculnya mata minus.
Gejala Mata Silinder
Gejala yang terjadi pada penderita mata silinder mungkin berbeda pada setiap orang. Beberapa orang bahkan terkadang tidak memiliki gejala sama sekali. Gejala-gejala mata silinder bisa berupa:
- penglihatan kabur atau terdistorsi di semua jarak (dekat dan jauh)
- kesulitan melihat di malam hari
- mata menjadi tegang
- menyipitkan mata
- iritasi mata
- sakit kepala
Disarankan untuk segera menemui dokter jika Anda memiliki gejala mata silinder tersebut. Beberapa gejala juga mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan atau penglihatan lainnya.
Cara Pengobatan Mata Silinder
Kasus mata silinder ringan mungkin tidak memerlukan perawatan. Dokter dapat mengobati kondisi mata silinder yang menyebabkan masalah penglihatan dengan menggunakan salah satu metode berikut.
Lensa korektif
Kacamata korektif dan lensa kontak yang diresepkan oleh dokter adalah perawatan yang paling umum untuk penderita mata silinder.
Orthokeratology (Ortho-K)
Orthokeratology (Ortho-K) adalah perawatan yang menggunakan lensa kontak kaku yang memperbaiki kelengkungan kornea yang tidak teratur sementara. Anda akan mengenakan lensa kontak yang kaku namun dalam jangka waktu terbatas. Anda bisa memakainya saat tidur dan kemudian melepasnya di siang hari.
Beberapa orang memiliki penglihatan yang jelas di siang hari tanpa lensa korektif saat menjalani Ortho-K. Manfaat dari pengobatan Ortho-K ini hanya ada saat Anda menggunakannya. Penglihatan Anda akan kembali ke kondisi sebelumnya setelah menghentikan Ortho-K.
Operasi
Dokter dapat merekomendasikan untuk melakukan operasi refraktif jika Anda memiliki kasus mata silinder yang parah. Jenis operasi ini melibatkan penggunaan laser atau pisau kecil untuk membentuk kembali kornea Anda.
Pengobatan ini akan memperbaiki kondisi mata silinder Anda secara permanen. Semua jenis operasi ini akan membawa risiko. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang risiko dan manfaat sebelum menjalani operasi untuk astigmatisme. Dikutip dari Alodokter, tiga operasi umum untuk mata silinder, yaitu:
- Operasi LASIK. Melalui prosedur LASIK, bentuk kornea diubah dengan laser. Awalnya lapisan permukaan kornea dibuka (flap) menggunakan alat khusus yang disebut keratom. Selanjutnya laser digunakan untuk mengubah bentuk lapisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Flap kemudian ditutup kembali.
- Operasi LASEK. Prosedur ini hampir sama dengan LASIK, namun flap dibuat lebih tipis, hanya setebal lapisan epitel.
- Photorefractive keratectomy (PRK). Melalui prosedur PRK ini, lapisan epitel dihilangkan tanpa membuat flap. Setelah operasi LASIK dan LASEK ditemukan, maka prosedur ini jarang digunakan.