Penyebab Proteinuria yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Gejala dan Cara Mengobatinya
Ginjal yang sehat akan mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari darah dan membiarkan protein serta nutrisi penting lainnya melewati dan kembali ke aliran darah Anda. Namun, ketika ginjal tidak bekerja secara normal, mereka dapat membiarkan beberapa protein keluar melalui filternya, menuju ke dalam urine.
Setiap orang memiliki protein dalam darahnya. Kita tahu bahwa protein merupakan salah satu jenis gizi yang penting bagi tubuh. Protein akan membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi dan mengontrol jumlah cairan dalam darah Anda. Protein utama yang terdapat di dalam darah disebut albumin.
Fungsi ginjal akan berpengaruh pada peredaran protein dalam tubuh. Ginjal yang sehat akan mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari darah Anda, tetapi membiarkan protein dan nutrisi penting lainnya melewati dan kembali ke aliran darah Anda.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Bagaimana garam berdampak pada tekanan darah dan ginjal? Menurut Pringgodigdo, hubungan antara kelebihan garam dan hipertensi terjadi karena kandungan garam yang tinggi dalam pembuluh darah menarik lebih banyak cairan, sehingga meningkatkan tekanan darah.
-
Apa yang bisa merusak ginjal dari obat pereda nyeri? Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen ternyata bisa sebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K dari Siloam Hospitals ASRI, mengungkapkan bahwa kebanyakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit memiliki kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. "Semua painkiller, hati-hati, bisa merusak ginjal. Bahasa gampangnya begitu," kata Nur dalam diskusi media 'MengatasiKasusBatu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)' di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024.
-
Apa itu batu ginjal? Di sisi lain, ginjal adalah organ yang penting untuk menyaring limbah dan zat beracun dari darah, mengubahnya menjadi urine. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal, seringkali terdiri dari mineral seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.
-
Kenapa obat pereda nyeri bisa merusak ginjal? Hal ini bisa terjadi karena banyak painkiller dikeluarkan melewati ginjal, sehingga membuat kerja organ tersebut semakin berat. Walau begitu Nur menjelaskan bahwa terdapat jenis painkiller yang lebih aman untuk ginjal karena metabolisme tidak dilakukan di ginjal.
Namun, ketika ginjal tidak bekerja secara normal, mereka dapat membiarkan beberapa protein (albumin) keluar melalui filternya, menuju ke dalam urine Anda. Kondisi protein yang terdapat di dalam urine disebut proteinuria atau albuminuria. Memiliki protein dalam urine bisa menjadi tanda sindrom nefrotik atau tanda awal penyakit ginjal.
Ada berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab proteinuria. Melansir dari laman healthline.com, berikut penyebab proteinuria beserta gejala dan cara mengobatinya.
Penyebab Proteinuria
Dehidrasi
Penyebab proteinuria yang pertama, yaitu dehidrasi. Tubuh Anda menggunakan air untuk mengirimkan nutrisi seperti protein ke ginjal. Namun tanpa cairan yang cukup atau dehidrasi, ia akan kesulitan melakukan tugasnya. Kondisi dehidrasi juga menjadi penyebab umum dari proteinuria sementara.
Pada gilirannya, ginjal tidak dapat menyaring protein dengan benar dan membuatnya berakhir di urine sebagai gantinya.
© today.com
Gejala lain tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Anda mungkin mengalami:
- kelelahan
- sakit kepala
- pusing
- rasa haus yang meningkat
- urine berwarna gelap
- buang air kecil berkurang
- mulut atau kulit kering
Dehidrasi dapat disebabkan oleh:
- diare
- muntah
- keringat berlebih
- demam
- kurang minum air putih
Tekanan Darah Tinggi
Penyebab proteinuria yang kedua karena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini menurunkan kemampuan mereka untuk menyerap kembali protein, yang mengalir ke dalam urin.
Karena tekanan darah tinggi berkembang secara perlahan, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala selama bertahun-tahun. Tetapi ketika kondisinya menjadi semakin parah, ini dapat menyebabkan:
- sakit kepala
- sesak napas
- mimisan
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ilya Andriyanov
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab. Namun pada beberapa orang, tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh:
- penyakit ginjal
- masalah tiroid
- apnea tidur obstruktif
- tumor kelenjar adrenal
- beberapa obat, seperti kontrasepsi atau dekongestan
Diabetes Melitus
Penyebab proteinuria yang ketiga karena diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Ada beberapa jenis diabetes seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan berisiko membuat protein bocor ke dalam urine.
©Shutterstock/macgyverhh
Gejala diabetes tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Anda mungkin mengalami:
- rasa haus dan lapar yang meningkat
- sering buang air kecil
- kelelahan
- pandangan kabur
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Glomerulonefritis
Penyebab proteinuria yang keempat karena glomerulonefritis. Proteinuria dapat mengindikasikan glomerulonefritis atau peradangan pada glomeruli. Biasanya, ketika glomeruli menyaring darah, mereka juga akan menyerap kembali protein. Tetapi jika mereka mengalami masalah, protein dapat melewatinya dan masuk ke urine.
Glomerulonefritis dapat menyebabkan serangkaian gejala yang disebut sindrom nefrotik. Selain proteinuria, ini termasuk:
- hiperlipidemia, atau kadar lemak dan kolesterol darah yang tinggi
- kaki, atau pergelangan kaki bengkak
- hipoalbuminemia, atau kadar protein darah rendah
Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan hematuria atau sel darah merah yang tercampur dalam urine. Ini membuat urine terlihat merah muda.
Biasanya, glomerulonefritis terjadi ketika sistem kekebalan menyerang ginjal. Ini juga dikaitkan dengan kondisi:
- endokarditis bakterialis
- HIV
- hepatitis B
- hepatitis C
- lupus
- nefropati diabetik
- tekanan darah tinggi
Penyakit Ginjal Kronis
Penyebab proteinuria yang kelima yakni karena penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini dapat menyebabkan proteinuria pada tahap awal, tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala yang terlihat.
©©eheandme.com
Saat penyakit ginjal kronis ini berkembang, Anda mungkin akan mengalami:
- sesak napas
- sering buang air kecil
- cegukan
- kelelahan
- mual
- muntah
- susah tidur
- kulit kering dan gatal
- tangan dan kaki bengkak
- nafsu makan buruk
Penyakit berikut dapat merusak ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis:
- glomerulonefritis
- diabetes
- tekanan darah tinggi
- penyakit jantung
- nefritis interstisial
- penyakit ginjal polikistik
- infeksi ginjal berulang
Penyakit Autoimun
Sistem kekebalan tubuh biasanya menghasilkan antibodi dan imunoglobulin untuk melawan organisme asing. Tetapi jika Anda memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi.
Jika autoantibodi melukai glomeruli, dapat menyebabkan peradangan. Hal ini menyebabkan kerusakan ginjal dan akhirnya, proteinuria.
Penyakit autoimun berikut berhubungan dengan proteinuria:
- Lupus eritematosus sistemik. Meskipun lupus eritematosus sistemik (SLE) melibatkan kulit dan persendian, kondisi ini juga dapat mempengaruhi ginjal.
- Sindrom Goodpasture. Pada sindrom Goodpasture, autoantibodi secara khusus akan menyerang ginjal dan paru-paru.
- nefropati IgA. Nefropati IgA terjadi ketika deposit imunoglobulin A menumpuk di glomeruli.
Preeklamsia
Pada preeklamsia, orang hamil mengalami tekanan darah tinggi pada atau setelah 20 minggu kehamilan. Kondisi ini dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring protein, sehingga menyebabkan proteinuria.
Gejala preeklamsia bisa berupa:
- tangan dan wajah bengkak
- sakit kepala
- pandangan kabur
- sakit perut sebelah kanan
- peningkatan berat badan
Meskipun preeklamsia biasanya hilang setelah melahirkan, ini adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Individu hamil dengan preeklamsia harus dipantau secara hati-hati.
Kanker
Penyebab proteinuria yang terakhir yakni karena kanker. Pada kasus yang parah, proteinuria bisa disebabkan oleh kanker. Beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan kadar protein urine yang tinggi, adalah:
- karsinoma sel ginjal
- kanker paru-paru
- kanker payudara
- kanker kolorektal
- limfoma non-Hodgkin
- limfoma Hodgkin
- mieloma multipel
Diperkirakan bahwa efek inflamasi kanker dapat mengubah fungsi ginjal. Dalam beberapa kondisi, seperti multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah berikatan dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, akan ada lebih banyak protein yang berakhir di urine.
Gejala Proteinuria
Pada tahap awal kerusakan ginjal, Anda mungkin tidak akan memiliki gejala apa pun. Itu karena hanya ada sejumlah kecil protein yang terdapat di dalam urin Anda. Tetapi saat kerusakan ginjal berlanjut, protein akan masuk lebih banyak ke urin Anda. Ini dapat menyebabkan gejala seperti:
- urine berbusa
- tangan, kaki, wajah, atau perut bengkak
- sering buang air kecil
- kram otot di malam hari
- mual
- muntah
- nafsu makan buruk
Cara Mengobati Proteinuria
Jika Anda memiliki proteinuria sementara atau ringan, Anda tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika Anda memiliki proteinuria yang konsisten, Anda harus mengobati kondisi yang mendasarinya. Penanganan untuk proteinuria ini bisa berupa:
- Perubahan pola makan. Jika Anda memiliki penyakit ginjal, diabetes, atau tekanan darah tinggi, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan tertentu.
- Penurunan berat badan. Menurunkan berat badan dapat mengatasi kondisi yang mengganggu fungsi ginjal.
- Obat tekanan darah. Jika Anda menderita hipertensi atau diabetes, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah Anda.
- Obat diabetes. Anda mungkin memerlukan obat atau terapi insulin untuk mengontrol glukosa darah tinggi.
- Dialisis. Pada glomerulonefritis dan gagal ginjal, dialisis digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi dan cairan.