Produk UMKM di Kota Bandung Bisa Dipasarkan di Minimarket se-Jabar, Ini Syaratnya
Pemerintah Kota Bandung terus melakukan berbagai cara untuk memajukan UMKM di wilayahnya, salah satunya dengan meningkatkan pemasaran produk-produk mereka. Menurut Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, saat ini seluruh UMKM di Kota Bandung sudah bisa memasarkan produknya hingga ke minimarket.
Pemerintah Kota Bandung terus melakukan berbagai cara untuk memajukan UMKM di wilayahnya, salah satunya dengan meningkatkan pemasaran produk-produk mereka. Menurut Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, saat ini seluruh UMKM di Kota Bandung sudah bisa memasarkan produknya hingga ke minimarket.
Beberapa produk yang sudah mulai dipasarkan di antaranya keripik, makanan cepat saji, serta produk olahan lainnya.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
"Mang Oded apresiasi. Ini sebagai bentuk kolaborasi dan kerja sama Indomaret dengan UMKM Kota Bandung. Ini harus dikembangkan," ujar Wali Kota kelahiran Tasikmalaya, 15 November 1962 itu dilansir dari rilis Humas Kota Bandung pada Sabtu (22/2).
Pemkot pun terus mendorong agar produk UMKM bisa mampu bersaing di industri ritel modern. Berikut selengkapnya.
Tingkatkan Kualitas Produk hingga Berani Berinovasi
Untuk lebih meningkatkan minat konsumen, Oded mendorong agar para pengusaha dan pengelola UMKM lebih meningkatkan kualitas produk mereka, termasuk lebih berani melakukan inovasi.
"Kerja sama ini jadikan momentum untuk meningkatkan spirit kita. Ke depannya UMKM di Bandung ini bisa meningkat," harapnya di lokasi peresmian kerja sama di Kota Bandung.
Untuk saat ini diketahui terdapat 20 UMKM yang dibina oleh Disdagin Kota Bandung, dengan 26 produk yang dijual di mini market ritel.
Dari 20 UMKM tersebut, 10 di antaranya telah masuk ke gerai Indomaret di wilayah Jawa Barat. Makanan tersebut juga bisa dibeli di 15 gerai yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Meminta Pasar Modern di Bandung Memprioritaskan Produk UMKM
©2021 Humas Kota Bandung /Merdeka.com
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan jika pihaknya terus mengupayakan agar seluruh pasar modern (minimarket hingga supermarket) di Kota Kembang bisa memprioritaskan produk UMKM asli Bandung.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkot dalam memfasilitasi UMKM agar bisa bersaing di ritel atau toko modern lainnya.
"Bulan kemarin kami selenggarakan fasilitasi kemitraan untuk 200 pelaku UMKM Kota Bandung baik craft sampai modern. Seperti di Yogya, Indomaret dan Borma. Ini salah satu bentuk aktualisasi bahwa kita inginkan ritel yang ada di Bandung memprioritaskan produk pelaku usaha kota Bandung," imbuh Elly Wasliah.
Sesuaikan Standar
Senada dengan Wali Kota, Elly pun meminta kepada seluruh pemilik UMKM agar meningkatkan kualitas produknya seperti izin produksi, komposisi gizi, sampai batas kedaluwarsa.
"Standardisasi jelas ada, semacam PIRT (Perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga), label halal, nutrition facts, sampai batas kedaluwarsanya. Itu tergantung toko ritelnya," kata Elly.
Sementara itu, Branch Manager Indomaret Cabang Bandung, Dedi Yusup Apriadi berharap jika produk UMKM Kota Bandung terus bertambah. Hal itu agar produk makanan yang dijual di gerai pun semakin variatif.
"Harapannya terus harus bertambah. Karena kalau ingin bertambah syaratnya harus jelas. Jadi ada sertifikasi halal dan kerja sama dengan Disdagin. Di sini 20 UMKM dengan 26 produk. Untuk 10 UMKM sudah masuk ke wilayah Jawa Barat, semua snack (makanan ringan)," katanya.
Untuk omzet ia mengatakan, produk-produk UMKM yang disebar ke Bandung Raya dapat dipastikan baik dan mampu bersaing dengan produk dari luar.
"Omzetnya kalau masuk Bandung Raya harusnya bersaing dan bagus," katanya.