Sejarah 22 Agustus 1910, Jepang Kuasai Korea Lewat Perjanjian
Posisinya di wilayah Asia Timur, membuat Jepang sangat mudah untuk melakukan invasi ke negara-negara Asia lainnya. Salah satu dari negara-negara tersebut adalah Tiongkok dan Semenanjung Korea.
Posisinya di wilayah Asia Timur, membuat Jepang sangat mudah untuk melakukan invasi ke negara-negara Asia lainnya. Salah satu dari negara-negara tersebut adalah Tiongkok dan Semenanjung Korea. Semangat Jepang untuk melakukan invasi ke beberapa negara di Asia Tenggara, Tiongkok dan Korea muncul seiring dengan masuknya ilmu pengetahuan dari Barat.
Negara-negara yang menjadi sasaran invasi oleh Jepang merupakan negara-negara yang tertinggal secara teknologi, membuat Jepang lebih mudah untuk melakukan invasi terhadap negara-negara tersebut.
-
Bagaimana sejarah dapat membantu kita memahami dunia saat ini? Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami akar dari situasi-situasi, peristiwa-peristiwa, dan fenomena-fenomena yang ada di masa kini. Sejarah juga membantu memahami perkembangan peradaban manusia secara lebih luas, serta memberikan wawasan tentang nilai-nilai, konflik-konflik, dan pencapaian-pencapaian yang telah membentuk dunia seperti yang dikenal saat ini.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Apa makna dari konsep waktu dalam sejarah? Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yakni proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan kesatuan kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang, dan masa yang akan datang.
Alasan Jepang melakukan invasi ke negara-negara lain adalah untuk pembangunan beberapa sektor industri dalam upaya modernisasi perekonomian. Banyaknya pembangunan dan sumber daya alam di Jepang tidak mencukupi kebutuhan pembangunan tersebut. Akhirnya, Jepang memutuskan untuk melakukan invasi terhadap negara lain. Tindakan tersebut menyerupai kolonialisme negara barat.
Negara Korea sendiri resmi dikuasai Jepang pada 22 Agustus 1910 melalui perjanjian. Penjajahan tersebut berlangsung hingga tahun 1945. Lebih jauh berikut ini informasinya telah dirangkum Merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya.
Sejarah Invansi Jepang ke Korea
Hideyoshi sebagai pemimpin Jepang saat itu, mengeluarkan perintah untuk melakukan invasi militer besar-besaran ke Semenanjung Korea pada tahun 1592-1593. Pasukan yang turut dalam serangan itu dipimpin oleh Kato Kiyomana, Konishi Yukinaga dan Kuroda Nagamasu.
Di dalam serangan awal ini, banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan rencana. Namun, kekuatan laut Jepang tidak mampu melaksanakan tugasnya. Jepang gagal memasuki perairan Korea sehingga menyulitkan Jepang untuk merebut Joseon (Seoul) dan Pyeongyang.
Meskipun demikian, invasi militer tersebut gagal. Akhirnya militer Kekaisaran Jepang melakukan invasi kedua terhadap Semenanjung Korea pada tahun 1594-1604 yang dilakukan sebagai pembalasan terhadap kegagalan invasi pertama.
Invasi kedua tersebut dikenal sebagai invasi Hideyoshi ke Korea. Pertempuran tujuh tahun (masa berlangsungnya) yang dikenal juga sebagai pertempuran Imjin Pihak Korea dibantu oleh dinasti Ming (Tiongkok) mampu menaklukkan serangan- serangan Jepang.
Lahir Perjanjian Eulsa 1905
Kemudian, lahirlah perjanjian Jepang dengan Korea pada tahun 1905, yang dikenal dengan nama perjanjian Eulsa atau Perjanjian Protektorat Jepang dan Korea, merupakan sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Kekaisaran Jepang dan Kekaisaran Korea pada tahun 1905. Dalam perjanjian ini Jepang mencabut kedaulatan Korea dan mengubah Korea menjadi wilayah protektorat Jepang.
Selanjutnya, Hirobumi Ito dan sekutunya memasuki Balai Jungmyeongjeon, yaitu sebuah ruangan yang dirancang oleh Rusia yang pernah menjadi bagian dari Istana Deoksu, dengan tujuan untuk meminta persetujuan dari Raja Gojong untuk menyetujui perjanjian Eulsa, tetapi Raja Gojong menolak.
Hirobumi Ito lalu menekan kabinet Korea untuk menandatangani perjanjian ini. Kabinet Korea pada akhirnya menandatangani perjanjian yang telah disiapkan oleh kekaisaran Jepang.
Sementara itu, Raja Gojong mengubah gelarnya menjadi Kaisar Gwangmu yang merupakan kepala kekaisaran yang memiliki kekuatan penuh dalam mengatur kedaulatan kekaisaran Korea tanpa ketergantungan atas dinasti Qing. Dalam tahun-tahun sebelumnya, Joseon hidup dalam ketergantungan dinasti Qing dan berkewajiban harus mengirim upeti kepada Kaisar Qing.
Lahir Traktat Jepang 22 Agustus 1910
Pasca perjanjian Eulsa Jepang mengajukan Traktat Jepang Korea pada 1910, yang juga dikenal dengan nama Traktat Aneksasi Jepang dan Korea, adalah perjanjian yang ditandatangani Kekaisaran Jepang dan Korea pada 22 Agustus 1910.
Dalam perjanjian tersebut, Korea secara resmi menjadi bagian dari Jepang setelah Traktat Jepang Korea pada tahun 1905 yang membuat Korea menjadi protektorat Jepang dan Traktat Jepang Korea pada tahun 1907 yang mencabut wewenang Korea dalam administrasi urusan dalam negeri.
Selain itu Jepang mengeluarkan kebijakan resmi asimilasi yang melarang pendidikan bahasa Korea di sekolah-sekolah yang ada di Korea. Pemerintah Jepang juga melarang masyarakat Korea untuk menggunakan bahasa Korea asli yakni hangeul dalam melakukan komunikasi mereka sehari-sehari. Hal ini dilakukan Jepang untuk mendoktrin masyarakat Korea agar mereka mengikuti kebudayaan Jepang dan berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang.