Sholawat Nariyah Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya, Berikut Penjelasannya
Sholawat nariyah merupakan ibadah dan doa. Kata tersebut satu unsur dengan "shalat". Sholawat berarti ingat, ucapan, renungan, cinta, barakah, dan pujian. Sholawat juga merupakan syarat mutlak seseorang dikatakan Muslim atau mukmin.
Sholawat nariyah merupakan ibadah dan doa. Kata tersebut satu unsur dengan "shalat". Sholawat berarti ingat, ucapan, renungan, cinta, barakah, dan pujian. Sholawat juga merupakan syarat mutlak seseorang dikatakan Muslim atau mukmin. Rasa cinta bagi yang belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW, diekspresikan melalui bersholawat.
Selain itu, dalam berdoa belum lengkap tanpa didahului dengan bersholawat. Kekuatan doa, mampu mewujudkan segalanya. Karenanya, kekuatan sholawat adalah kekuatan yang luar biasa. Sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW. Sholawat juga merupakan rasa syukur kepada Allah, dan penghormatan kepada Nabi SAW, dengan hal tersebut, amalan sholawat akan menjadi berkah pahala kebaikan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
BACA JUGA: Video Youtube Sholawat Nabi Beserta Link Downloadnya
Berikut sholawat nariyah lengkap dengan arti dan keutamaannya yang telah dirangkum merdeka.com melalui eprints.walisongo.ac.id pada Rabu, (27/04/2022).
Bacaan Sholawat Nariyah Lengkap dengan Arti dan Keutamaanya
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman 'alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-'uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa 'alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi'adadi kulli ma'lûmilak(a).
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Keutamaan Sholawat Nariyah
Sholawat nariyah kerap juga disebut sholawat tafrijiyah. Adapun dasar-dasar sholawat nariyah tertuang dalam QS. Al-Ahzab ayat 56 yang memiliki arti berikut ini:
“Sesungguhnya Allah dan malaikatmalaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. al-Ahzab: 56).
Adapun penjelaskan bershalawat, atas dasar firman Allah, QS. al-Ahzab ayat 56, terbagi atas beberapa penjelasan yaitu:
- Sholawat Allah kepada Nabi SAW merupakan jaminan berkah, pujian atau sanjungan kepada Nabi SAW dan seruan kepada manusia untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW;
- Sholawat malaikat kepada Nabi SAW merupakan bukti ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt. dan perantara langit bagi rahmat Allah swt. kepada Nabi SAW, penghormatan dan doa kepada Nabi SAW;
- Sholawat yang berasal dari manusia merupakan doa bagi Nabi Muhammad SAW; sholawat sebagai tawassul yang berarti taqarrub (mendekat), secara istilah menjadikan sesuatu sebagai perantara dalam usaha memperoleh kedudukan yang tinggi disisi Allah SWT atau mewujudkan keinginan dan cita-cita; shalawat sebagai bukti cinta dan wujud penerapannya.
Keutamaan Lain dari Sholawat Nariyah
Keutamaan dan manfaat shalawat nariyah, disampaikan Dr. A‘id al-Qarni : “Shalawat adalah cahaya penerang sanubari, kekuatan bagi hati, ketenangan bagi jiwa, kesejukan bagi mata, wangi kesturi bagi majelis pertemuan, kenikmatan bagi hidup, zakat bagi umur, keindahan bagi hari-hari dan merupakan penghilang kesedihan dan kesusahan. Shalawat bisa mendatangkan kebahagiaan, kelapangan dada, kesempurnaan nikmat, dan keagungan cahaya.” (al-Nabhani, 2012: 63).
Selain itu, terdapat keutamaan dan manfaat lainnya yakni sebagai bentuk ketaatan atas perintah Allah untuk bershalawat, meneladani Allah SWT dan para malaikat dalam bershalawat, mendapatkan balasan shalawat dari Allah atas satu kali shalawat yang dibaca kepada Rasulullah SAW, meninggikan derajat, memudahkan terkabulnya doa, menjadi jaminan Syafaat, menjadi faktor penyebab diampuninya dosa dan ditutupnya aib, menjadi perekat kedekatan kepada Nabi SAW, menjadi sebab tercurahnya rahmat Allah SWT dan permohonan doa para malaikat.
Adab dan Waktu yang Tepat untuk Bersholawat
Adab dan waktu yang tepat untuk bershalawat, yaitu setelah azan, ketika masuk dan keluar masjid, sesudah membaca tasyahud di dalam tasyahud akhir, didalam shalat jenazah, didalam khutbah. Dalam mazhab Syafi’i, para khatib wajib membaca shalawat pada permulaan khutbah, sesudah khutbah, dan sesudah tahmid, ketika berziarah ke kubur Nabi SAW, ketika dalam sebuah majelis, ketika dalam kesusahan dan kegundahan, tiap-tiap waktu pagi dan petang, ketika berjumpa dengan sahabat, ketika orang menyebut nama Rasulullah SAW, dan pada malam hari Jumat.
(mdk/nof)