Bersuara Merdu, Ini Sosok Pemuda Banten yang Jadi Imam Salat di Masjid Dubai
Baru-baru ini tengah ramai diperbincangkan seorang warga Indonesia yang menjadi imam salat di sebuah masjid di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam tayangan yang beredar, ia memimpin salat dengan bacaan yang begitu merdu. Bahkan, suara merdunya sampai membuat para jemaahnya menangis saat membacakan doa.
Baru-baru ini tengah ramai diperbincangkan seorang warga Indonesia yang menjadi imam salat di sebuah masjid di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam tayangan yang beredar, ia memimpin salat dengan bacaan yang begitu merdu. Bahkan, suara merdunya sampai membuat para jemaahnya menangis saat membacakan doa.
Sosok imam tersebut diketahui bernama Asep Ismatullah yang merupakan warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Asep diketahui sudah enam tahun menjadi imam besar di sana.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Salat tarawih malam 17 Ramadan 2023, Ustaz Asep Ismatullah di Masjid Al Akhyar, Uni Emirat Arab” tulis keterangan di kanal YouTube Iyan Vlogs.
Dari Pemuda Lebak yang Mondok di Nagreg
©2023 YouTube Iyan Vlogs/Merdeka.com
Dalam sebuah kesempatan, Asep mengisahkan perjalanannya menjadi imam besar di Masjid Al Akhyar, Dubai. Menurut pemuda murah senyum ini, awalnya ia diminta oleh pamannya untuk mengikuti tes menjadi imam salat di sebuah masjid di Dubai.
Ketika itu dirinya mengaku tidak memiliki persiapan apapun, termasuk soal hafalan. Namun berbekal keinginan kecilnya yang memang sudah ingin menjadi imam di Arab, ia akhirnya memberanikan diri. Sebelumnya Asep merupakan santri di salah satu pondok pesantren di wilayah Nagreg, Jawa Barat.
“Untuk sampai di sini (Masjid Al Akhyar, Dubai) ini sebetulnya tidak ada niatan di awal. Saat itu saya ditelpon oleh paman saya disuruh tes imam. Karena paman saya itu guru juga, akhirnya saya ikut dan alhamdulillah lolos. Sebelumnya saya mondok di Al Fallah 2, Nagreg,” kata Asep.
Dites Langsung oleh Kementerian Agama Abu Dhabi
©2023 YouTube Iyan Vlogs/Merdeka.com
Setelah menjalani serangkaian proses, Asep kemudian menjalani tes lanjutan. Tak main-main, ujian tersebut diberikan langsung oleh kementerian agama Abu Dhabi yang datang ke Jakarta.
Di sana, Asep hanya menjalankan tes tersebut dengan semaksimal mungkin tanpa berambisi menjadi imam besar. Ia juga harus bersaing dengan 99 peserta lain, dan berhasil lolos bersama 14 imam masjid asal Indonesia.
Ketika lolos, Asep langsung dikarantina di Masjid King Faisal, Sarjah. Asep pun menjalani serangkaian penyesuaian di sana.
“Ketika lolos itu tidak langsung ditugaskan, saya kayak semacam dikarantina terlebih dahulu sekitar bulan Agustus tahun 2017,” katanya mengenang.
Sempat Menjadi Asisten Imam Asal Maroko di Sarjah
Asep turut menceritakan bahwa dirinya sempat mendapati pengalaman luar biasa, di mana ia pernah menjadi asisten imam besar asal Maroko di Sarjah. Ketika itu, ia dijemput langsung oleh sang imam dan langsung dijadikan asisten.
Padahal sebelumnya, imam besar Maroko itu sempat direkomendasikan imam dari negara lain. Namun langsung menjatuhkan pilihan kepada Asep, setelah tahu dirinya berasal dari Indonesia.
“Waktu itu juga ada cerita menaik. Saat itu saya dijadikan asisten imam asal Maghribi (Maroko), padahal sebelumnya sudah disarankan imam dari negara lain, namun setelah tahu saya dari Indonesia beliau langsung cocok. Katanya beliau pernah punya teman orang Indonesia, dan baik-baik,” terangnya.