Viral Harga Tiket Tak Wajar di Curug Bidadari Bogor, Begini Faktanya
Tak hanya mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk, Ia juga menuliskan biaya lainnya yang harus dibayar wisatawan, termasuk biaya untuk sekadar duduk di pinggir curug. Unggahan ini akhirnya direspons oleh beberapa pejabat berwenang yang menyebut adanya pungutan liar di tempat wisata yang tengah naik daun ini.
Baru-baru ini sebuah unggahan yang berisi keluhan seorang warganet soal mahalnya tiket masuk Curug Bidadari Sentul, Kabupaten Bogor viral di media sosial. Warganet tersebut menyebut tiket masuk Curug Bidadari mencapai Rp45 ribu per orang.
Tak hanya mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk, Ia juga menuliskan biaya lainnya yang harus dibayar wisatawan, termasuk biaya untuk sekadar duduk di pinggir curug. Unggahan ini akhirnya direspons oleh beberapa pejabat berwenang yang menyebut adanya pungutan liar di tempat wisata yang tengah naik daun ini.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Berikut selengkapnya.
Dikenakan Biaya Duduk Sebesar Rp30 ribu
©2021 Tangkapan layar Facebook Tiara Nadhien AtharKenword QueenaAzkayra / Merdeka.com
Curhatan salah seorang warganet ini pun mendapat banyak komentar dari warganet. Tak sedikit yang menyayangkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan saat berwisata di Curug Bidadari.
"Curug Bidadari HTM Rp 45.000 per orang. Parkir motor Rp10.000. Duduk/naro barang di pinggir curug Rp 30.000. Pop Mie kecil Rp 15.000. Pop Mie besar Rp 25.000. Kopi susu Indocafe Rp 10.000 per gelas," tulis pengguna Facebook bernama Tiara Nadhien Atharkenword QueenaAzkayra itu.
Dibenarkan Camat Setempat
Unggahan ini pun akhirnya direspons oleh Camat Babakan Madang, Cecep Imam. Ia pun mengakui jika apa yang dikeluhkan oleh salah seorang warganet tersebut memang benar.
Namun Ia tak bisa berbuat banyak lantaran objek wisata tersebut bukan dikelola oleh instansi resmi, melainkan dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Menurut Cecep, curug tersebut saat ini berada di lahan sengketa sehingga banyak masyarakat yang saling mengklaim bahkan menentukan tarif masuk semaunya.
Sengketa Lahan
Curug Bidadari Sentul, Kabupaten Bogor
©2021 Liputan6 / Merdeka.com
Sementara itu Wakil Kepala Administratur Perhutani Bogor, Asep menyampaikan jika mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 643/Menhut/VII/KUH-2012, Curug Bidadari seharusnya masuk ke kawasan Gunung Hambalang seluas 8.000 hektare.
Namun menurut Mantan Komisaris PT ATK, Triyono, dirinyalah yang memiliki hak atas kepemilikan lahan tersebut sejak belasan tahun lalu. Ia juga mengatakan bahwa ia juga yang memegang alas hak atas kawasan wisata itu.
"Kawasan Wisata Curug Bidadari diresmikan oleh Bupati Bogor pada waktu itu," kata Triyono seperti dilansir dari Antara.
Direspons Bupati Ade Yasin
Permasalahan sengketa lahan Curug Bidadari ini pun turut direspons oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Ia berjanji akan melakukan pengecekan soal adanya pungli di lokasi wisata ini.
"Ini kan masih dikelola oleh wilayah setempat, oleh para pemuda setempat, nanti kita ke sana cek," kata Ade kepada wartawan.
Pihak Pemkab sebelumnya sempat menutup destinasi air terjun itu pada tahun 2020 lalu, karena dianggap kepemilikan aspeknya masih ilegal.
Secara terpisah, Corporate Communications and Government Relations PT Sentul City Tbk, Alfian Mujani mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Bogor yang menutup sementara kawasan wisata air terjun di Desa Bojong Koneng tersebut.
"Sebagai pemegang izin dan atas hak yang sah atas kawasan Curug Bidadari, tentu kami mendukung langkah pemerintah daerah Kabupaten Bogor menutup kawasan wisata air terjun itu," kata Alfian.