Viral Nasi Goreng Porsi Brutal di Tangsel, Harganya Cuma Rp15 Ribu Cara Masaknya Curi Perhatian
Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Viral Nasi Goreng Porsi Brutal di Tangsel, Harganya Cuma Rp15 Ribu Cara Masaknya Curi Perhatian
Nasi goreng hingga kini masih menjadi makanan favorit banyak orang di Indonesia. Makanan ini dijual di pedagang kali lima hingga restoran bintang lima.
Di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, terdapat warung nasi goreng dengan porsi brutal.
-
Kenapa nasi goreng begitu terkenal? Selain menjadi hidangan paling lezat di dunia, nasi goreng juga merupakan makanan kesukaan mantan Presiden Amerika Barack Obama, lho.
-
Bagaimana cara nasi pecel di Tulungagung ini mempertahankan popularitasnya? Warung yang berdiri sejak puluhan tahun dan masih eksis hingga sekarang biasanya punya kelebihan tersendiri. Seperti sebuah warung pecel di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ini. Meskipun porsinya kecil banget, warung ini selalu ramai.
-
Bagaimana nasi goreng bisa menjadi hidangan yang dicintai banyak orang? Kesuksesan nasi goreng sebagai hidangan yang dicintai oleh banyak orang tidak hanya terletak pada cita rasanya yang lezat, tetapi juga pada fleksibilitasnya.
-
Di mana orang bisa menemukan berbagai resep bumbu nasi goreng enak? Simak ulasan selengkapnya yang berhasil dirangkum dari beragam sumber dan Brilio.net, Kamis (13/7).
-
Apa yang membuat nasi goreng menjadi trending? Nasi goreng adalah salah satu sajian nasi yang dimasak dengan cara digoreng dan dicampur dengan berbagai macam bumbu. Nasi goreng bisa dikreasikan dimasak dengan menggunakan berbagai bumbu.
-
Apa yang membuat nasi pecel di Tulungagung ini begitu spesial? Warung yang berdiri sejak puluhan tahun dan masih eksis hingga sekarang biasanya punya kelebihan tersendiri. Seperti sebuah warung pecel di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ini. Meskipun porsinya kecil banget, warung ini selalu ramai.
Tak hanya menjual kuantitas, warung pinggir jalan ini tentu saja juga menawarkan rasa yang lezat dengan isian lengkap.
Menariknya, untuk satu porsi nasi goreng jumbo itu hanya dibanderol Rp15 ribu. Ini tentu jadi incaran para penikmat sajian khas malam tersebut, terutama kalangan mahasiswa.
Yuk simak keunikan warung nasi goreng Brebes milik Pak Suncoro Edi yang juga kerap menampilkan atraksi memasak di sana.
Sehari Bisa Menghabiskan Satu Karung Nasi
Warung nasi goreng Brebes milik Suncoro Edi belakangan tengah viral di kalangan warga Tangerang Selatan karena banyak memiliki keunikan.
Selain rasanya yang enak, porsi nasi goreng di sini sangatlah banyak dan terbilang bar-bar.
Dalam satu porsinya, terlihat nasi goreng yang sudah matang menjulang tinggi di atas piring.
Warung ini tentu menjadi incaran para pencinta nasi goreng, terutama saat kondisi perut keroncongan.
“Sehari biasa masak nasi sampai satu karung, masaknya di empat dandang besar sebelum dibuat nasi goreng,” kata istri Suncoro Edi yang setia mendampingi suami sejak 33 tahun lalu, mengutip YouTube Boengkoes, Selasa (20/2).
Cara Memasaknya Curi Perhatian
Menurut pengakuan sang istri, hanya suaminya lah yang memegang kendali utama dalam membuat nasi goreng. Dirinya hanya membantu sesekali, terutama untuk menggoreng telur dadar.
Menariknya, Suncoro Edi kerap menampilkan atraksi memasak yang mencuri perhatian. Mulai dari menuangkan satu wadah besar nasi ke dalam wajan, lalu mengaduknya secara cepat dan yang unik adalah saat menuangkan kecap.
- Viral Aksi Perampokan Warung Sembako di Deli Serdang, Pelaku Bawa Sajam dan Acak Barang Sekitar
- Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
- Pria Pesan Nasi Gulai Ayam Malah Dapat Lengkuas di Warung Makan Ini Viral, Bikin Ngakak
- Viral Pria Bawa Nasi Bungkus saat Lomba Makan Kerupuk, Bikin Ngakak
Di sana, Suncoro Edi menuangkan kecap sebanyak dua botol namun hanya menggunakan satu tangan sembari menggoyang-goyangkan botol kecap kaca dari atas. Satu tangan lainnya ia gunakan untuk mengaduk nasi.
“Saya buat nasi goreng begini pelan-pelan, awalnya porsinya juga ditambah dikit-dikit sampai seperti ini. Dan jualan juga pindah-pindah dari 1991,” terangnya.
Nasi Gorengnya Khas
Menurut sang kreator kanal Boengkoes, cita rasa nasi goreng di sini khas. Yakni tekstur nasinya ambyar alias pera, namun sedikit pulen.
Lalu rasanya tidak manis seperti nasi goreng Jawa Tengah pada umumnya, namun lebih cenderung asin gurih.
Untuk yang rasa pedas, warna nasi gorengnya sedikit kemerahan dari sambal, dengan cita rasa yang pedas gurih nikmat.
Dalam satu porsi nasi goreng juga terdapat telur dadar utuh serta potongan ayam yang cukup besar. Dijamin puas menyantap nasi goreng tersebut. Tak lupa acar sayur di sini juga bebas refil sepuasnya.
“Dulu 1991 jualan di Kebayoran Lama, lalu 1994 pindah ke Tebet. Terus saya pindah ke Bekasi selama 10 tahun dan saya sambi ngojek, sampai akhirnya pindah ke Ciputat sini,” terangnya.
Jarang kiranya menemukan nasi goreng dengan harga murah, namun porsinya banyak. Untuk satu porsi nasi goreng besar, harganya hanya Rp15 ribu.
Harganya Cuma Rp15 Ribu
Ini yang kemudian membuat warung yang terletak persis di Jalan Limun No.31 A, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, ini selalu ramai hingga tengah malam.
Lokasinya pun tak jauh dari kampung UIN Ciputat, dengan para pelanggannya mayoritas adalah kalangan mahasiswa.
“Kalau kampus lagi masuk, nggak libur, ramai mahasiswa beli di sini,” katanya.
Alasan Jualan Nasi Goreng Porsi Besar dengan Harga Murah
Suncoro mengungkapkan alasannya berani menjual satu porsi nasi goreng dengan harga yang murah. Menurutnya ini berangkat dari pengalamannya di masa silam yang merupakan seorang kuli kasar.
Kala itu ia selalu mencari makan dengan harga yang murah dan porsi besar. Ini sangat membantu menghemat pengeluarannya di masa itu.
“Saya jualan porsi banyak ini dengan harga murah biar beda sama yang lain. Karena dulu saya juga berangkat dari orang kuli kaya gitu. Saya tau kalau kaya saya dulu yang kuli itu makannya banyak,” terang Suncoro.
Suncoro merasa bersyukur karena warungnya dicari banyak pembeli karena porsi, harga, dan rasa yang ia pertahankan dan jaga kualitasnya.