Virus Zika adalah Penyakit yang Ditularkan Melalui Gigitan Nyamuk, Kenali Gejalanya
Virus zika pada umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang juga merupakan vektor penular penyakit arbovirus lainnya termasuk demam berdarah dengue. Pada sejumlah kecil kasus ditemukan bukti penularan melalui hubungan seksual dan vertikal (dari ibu ke anak).
Virus zika adalah salah satu jenis arbovirus dari genus Flavivirus. Virus ini memiliki hubungan filogenetik yang sangat erat dengan arbovirus lainnya seperti dengue, demam kuning, japanese enchepalitis, dan west nile virus. Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1947 yang ditemukan pada air liur monyet pada sebuah studi penyakit demam kuning.
Virus ini diketahui pertama kali menginfeksi manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Tanzania. Kejadian luar biasa (KLB) pertama kali dilaporkan pada tahun 2007 di wilayah Pasifik (Yap). Kemudian dilaporkan beberapa kali KLB di wilayah Asia, Afrika, Regional Western Pacific, dan yang paling akhir terjadi di Amerika.
-
Bagaimana cara Virus West Nile menyebar? Virus West Nile disebabkan virus yang bersarang di alam liar, biasanya menjangkiti burung. Penyebaran penyakit ini berawal ketika nyamuk menggigit burung lalu tertular. Virus ini menular ke hewan lain dan manusia melalui gigitan nyamuk.
-
Kapan kasus Demam Berdarah Dengue di Jepara menyebar dengan cepat? Sejak awal tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebar cepat di tengah warga Kabupaten Jepara.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Siapa saja yang menjadi korban Demam Berdarah Dengue di Jepara? Sejak awal tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebar cepat di tengah warga Kabupaten Jepara. Bahkan dalam dua bulan terakhir, tepatnya dari 1 Januari hingga 29 Februari 2024, 15 orang meninggal akibat DBD dan 11 di antaranya adalah anak-anak.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa Virus West Nile bisa berbahaya? Terjangkit virus ini kerap dianggap penyakit ringan, namun di beberapa kasus efeknya bisa berbahaya dan menyebabkan kematian.
Virus zika pada umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang juga merupakan vektor penular penyakit arbovirus lainnya termasuk demam berdarah dengue. Pada sejumlah kecil kasus ditemukan bukti penularan melalui hubungan seksual dan vertikal (dari ibu ke anak), demikian juga dengan penularan melalui transfusi darah.
Penemuan kasus penyakit virus zika pada manusia didasarkan pada tanda/gejala klinis dan konfirmasi laboratorium. Berdasarkan tanda klinis dan konfirmasi laboratorium, maka kasus penyakit virus zika dibedakan menjadi kasus suspek, dan kasus konfirmasi. Lebih jauh berikut ini informasi lengkapnya telah dirangkum merdeka.com melalui kemkes.go.id pada Sabtu, (09/04/2022).
Gejala Virus Zika
Masa inkubasi penyakit virus zika tidak jelas secara pasti. Akan tetapi masa inkubasinya yang pasti hanya beberapa hari. Gejala-gejalanya mirip dengan infeksi arbovirus lain seperti demam berdarah di antaranya :
- Demam,
- Ruam
- Konjungtivitis,
- Nyeri otot dan sendi,
- Malaise,
- Sakit kepala.
Gejala-gejala tersebut biasanya ringan dan berlangsung selama 2-7 hari. Sebagian besar kasus malah tidak menunjukkan gejala. Selama wabah besar di French Polinesia pada 2013 dan Brasil pada 2015 ditemukan adanya kelainan neurologis yang berkaitan dengan virus zika.
Infeksi virus zika selama kehamilan dapat menyebabkan mikrosefali dan kelainan kongenital lainnya pada janin dan bayi baru lahir. Infeksi zika pada kehamilan juga menyebabkan komplikasi kehamilan seperti kematian janin, kelahiran mati, dan kelahiran prematur. Infeksi virus zika juga merupakan pemicu sindrom Guillain-Barré, neuropati dan mielitis, terutama pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua.
Cara Mencegah Virus Zika
Setelah mengetahui gejala virus zika, selanjutnya kamu juga perlu tahu mengenai cara mencegah virus tersebut. Pada dasarnya mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang dapat membantu kamu terhindar dari infeksi virus zika.
Meski terdengar sederhana, namun fakta di lapangan kadang sulit dilakukan. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut:
- Tetap berada di dalam ruangan yang tertutup dan ber-AC untuk mengurangi faktor risiko, karena nyamuk pembawa zika aktif sepanjang hari.
- Kenakan pakaian yang dapat melindungi dari gigitan nyamuk seperti baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.
- Kurangi tempat perkembangbiakkan nyamuk untuk menurunkan populasi nyamuk dengan cara melakukan 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas) plus menabur bubuk larvasida.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk. Namun, hindari pemakaian lotion anti nyamuk pada bayi yang berusia di bawah dua bulan. Sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.
- Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Jangan lupa pelajari terlebih dahulu terkait informasi produk dan instruksi penggunaan mengenai perlindungan yang diberikan. Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan produk tersebut pada area kulit.
- Melakukan pengawasan jentik melalui program Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
- Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti olahraga rutin, asupan nutrisi yang cukup, dan lain sebagainya.
- Bagi wanita hamil diharapkan untuk lebih berhati-hati, dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin bepergian ke tempat yang memang masuk dalam daftar negara yang terkena wabah zika.
- Selain itu, jika kamu merencanakan berpergian ke luar negeri, pelajari informasi mengenai daerah yang akan kamu kunjungi, seperti fasilitas kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit virus zika.
- Segera lakukan tes laboratorium sekembalinya kamu dari perjalanan ke salah satu negara yang sudah disebutkan di atas- khususnya perempuan hamil.