100 RW di Jakarta Rawan Banjir, BPBD DKI Siapkan 928 Titik Pengungsian
Sabdo menambahkan, pihaknya dalam upaya antisipasi serta pencegahan bencana banjir telah berkoordinasi dengan pemerintah kota setempat untuk memberikan edukasi terkait kebencanaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memetakan setidaknya ada 100 rukun warga (RW) dari 47 kelurahan di wilayah Jakarta sebagai daerah rawan bencana banjir.
Plt. Kepala BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, daerah rawan bencana banjir itu tersebar di empat kota yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
"Dari 100 RW ini, Alhamdulillah hanya empat kota paling rawan kecuali Pulau Seribu dan Jakarta Pusat," katanya dalam bincang virtual dengan Antara di Jakarta, Kamis (16/12).
Dia menambahkan, pihaknya dalam upaya antisipasi serta pencegahan bencana banjir telah berkoordinasi dengan pemerintah kota setempat untuk memberikan edukasi terkait kebencanaan.
"Para Wali Kota sudah melakukan gerakan-gerakan, melakukan edukasi dan sosialisasi bahkan lebih lanjut tempat pengungsian sudah dipersiapkan dengan baik," ujarnya.
Sabdo mengungkapkan, setidaknya ada kurang lebih 928 titik pengungsian disiapkan yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta untuk penanganan bencana banjir.
"Sekitar 928 titik pengungsian yang sudah kita siapkan itu kurang lebih bisa menampung 120 ribu jiwa. Kita sudah melakukan edukasi dan sosialisasi," terangnya.
Terkait keamanan pengungsi di posko pengungsian, Sabdo mengatakan pihaknya juga telah melakukan simulasi untuk mencegah terjadinya kasus penularan Covid-19.
"Kita sudah melakukan skrining, pelatihan bahkan simulasi sudah dilakukan karena jangan sampai terjadi kasus baru di tempat pengungsian akibat banjir. Kita sudah bekerja," tutup Sabdo.