12 Hari Terakhir, Level Penularan Covid-19 di Jakarta Berada di Angka 1
Merujuk pedoman WHO, dia mengungkapkan, persentase positivity rate di bawah 10 persen menunjukan penanganan pandemi sudah mulai terkendali. Sementara WHO merekomendasikan batas aman aktivitas masyarakat jika positivity rate di bawah 5 persen.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, reproduction number (Rt), level penularan Covid-19, di Jakarta berada di angka 1 dalam kurun 12 hari terakhir. Kondisi ini disebut cukup ideal dalam pandemi, namun masih belum aman beraktivitas di luar rumah.
"Ada catatan, namanya reproduction number (Rt), kita itu selama 12 hari ini, berada di angka 1,00, enggak bergerak. Kita ingin itu turun lagi karena pandeminya dikatakan turun kalau reproduction ratenya di bawah 1," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/8).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Merujuk pedoman WHO, dia mengungkapkan, persentase positivity rate di bawah 10 persen menunjukan penanganan pandemi sudah mulai terkendali. Sementara WHO merekomendasikan batas aman aktivitas masyarakat jika positivity rate di bawah 5 persen.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menggenjot pelaksanaan vaksinasi agar target sasaran di Jakarta dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Anies berujar, vaksinasi merupakan katalis pengendalian pandemi berjaoan dengan baik.
"Itu sebabnya kita ikhtiarkan beberapa waktu lagi, untuk lebih rendah. Tandemnya apa? tandemnya dengan vaksin," jelasnya.
Hanya saja, dia tak memungkiri masih sekitar 3 juta warga DKI belum melakukan vaksinasi. Mayoritas, mereka merupakan orang dengan mobilitas rendah.
"Mereka yang diam di rumah, tidak ada aktivitas, itu yang banyak belum divaksin," ucap Anies.
Strategi Anies untuk memvaksin 3 juta warga ber-KTP DKI yaitu menempatkan layanan sentra vaksin di setiap kelurahan atau bahkan lingkup terkecil seperti lingkup RT. Untuk melancarkan target tersebut, Anies memberdayakan dasawisma PKK
"Terima kasih sekali dibantu oleh dasawisma PKK karena dasawisma PKK ini, mereka membawahi 10 sampai 20 kepala keluarga, mereka mendatangi, mengajak untuk mengikuti vaksinasi. Itu strategi utamanya," jelasnya.
Baca juga:
Pemerintah akan Beri Sertifikat ke Nakes yang Tangani Covid-19
Update Covid per 19 Agustus: Jumlah Angka Kesembuhan Lebih Tinggi dari Kasus Positif
Wagub Bali Klaim Kasus Covid-19 Turun Usai Diultimatum Luhut
WHO Jelaskan Mengapa Saat Ini Belum Diperlukan Vaksin Ketiga Covid-19
Gibran Sebut Angka Kepatuhan Prokes di Solo Tertinggi se Solo Raya
Cegah Klaster Varian Delta, 10 Provinsi Diminta Tingkatkan Testing dan Tracing