2019, Transjakarta Akan Beli 400 Bus Sedang
Bus-bus itu sendiri, dia menambahkan, akan menjadi milik para operator. Sementara Transjakarta akan berperan sebagai pengguna jasa dengan perjanjian pembayaran per kilometer.
Sekitar 400 bus sedang yang akan beroperasi di jalur transportasi Transjakarta ditargetkan akan mulai mengaspal pada tahun 2019.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pengadaan bus tersebut berdasarkan keputusan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Di mana nantinya bus akan dialokasikan untuk berbagai perusahaan bus, seperti Metromini, Kopaja, Kopami, Koantas Bima dan lainnya. Selain itu untuk menambah 80 unit bus sedang yang sudah ada saat ini dengan operator perorangan.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
"Untuk bus medium yang dikenal sebagai Mini Trans, yaitu yang sebesar Metromini dan Kopaja itu, targetnya tahun ini akan ditambah hingga mencapai sekitar 400 bus," katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat (29/3).
Bus-bus itu sendiri, dia menambahkan, akan menjadi milik para operator. Sementara Transjakarta akan berperan sebagai pengguna jasa dengan perjanjian pembayaran per kilometer.
"Saat ini fasenya mengumpulkan dokumen dan perlengkapan syarat-syaratnya, dan jika sudah lengkap mungkin pada Bulan April sudah bisa diadakan lelang elektronik oleh Badan Pemerintah untuk Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) DKI jakarta. Perusahaan itu akan menawar biaya per kilometer, kemudian setelah sepakat kendaraan dipesan dan mereka operasikan," jelasnya.
Pengadaan bus sedang baru tersebut, Agung mengungkapkan, yang paling utama adalah untuk memperbaharui unit dari bus-bus sedang konvensional yang beroperasi di jalanan ibu kota. Di sisi lain, pengadaan ini juga akan meningkatkan taraf hidup awak bus itu sendiri karena seiring dengan kerjasama ini akan mengubah sistem pendapatan yang akan mereka terima.
"Selain mengubah armada, juga mengubah yang tadinya awak bus kejar setoran, menunggu penumpang, menjadi memiliki standar minimum dan mendapatkan penghasilan tetap yang rutin sebagai gaji," ujarnya.
Akan tetapi, dia belum merinci, Mini Trans ini akan melayani koridor mana saja. Namun bus baru tersebut akan memiliki layanan yang sama dengan unit Transjakarta lainnya.
"Karena kan kami memiliki syarat-syarat juga untuk dipenuhi para operator," tutup Agung.
Baca juga:
Anies Baswedan Tinjau Halte Busway yang Berintegrasi MRT
Wajah Baru Halte Transjakarta Bundaran HI
Kembali Fungsikan Halte Bundaran HI, Anies Jajal Integrasi Stasiun MRT
MRT Beroperasi, Transjakarta Buka 5 Rute Baru
Anies Harap Jalur Pengintegrasian Transportasi Ramah Disabilitas