2.525 Kasus Covid-19 di DKI Mayoritas Disumbang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau para pasien Covid-19 yang bergejala ringan ataupun tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta menyentuh angka 2.525 positif. Mayoritas kasus Covid-19 disumbang oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tercatat 1.373 kasus Covid-19 imported case.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Ini perhatian lagi kasus impornya 1.373, sama juga 54,4 persen. Kasus transmisi lokalnya itu 1.152 sama dengan 45,6 persen," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Dia meminta masyarakat lebih taat protokol kesehatan karena adanya peningkatan kasus tersebut. Sebut perbedaan kasus transmisi lokal dan dari perjalanan luar negeri tidak jauh.
"Sekarang diantara kita nih saling menularkan bukan cuman orang datang dari luar negeri. Jadi harus lebih hati-hati tempat terbaik tetap di rumah laksanakan protokol kesehatan," ucapnya.
Selain itu, politikus Gerindra menyatakan adanya peningkatan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Update Covid Jakarta, BOR-nya 54 persen, naik nih dari 45 ke 54 persen perhatian nih," ujar dia.
Kemudian berdasarkan data yang ada dari 4.422 unit tempat tidur telah terisi sebanyak 2.260 unit. Sedangkan untuk ICU telah terisi 112 dari 629 unit yang telah disediakan.
"Jadi 18 persen, naik. sekalipun ini umumnya tidak ada gejala. Tapi tetep jangan dianggap enteng," jelas Riza.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau para pasien Covid-19 yang bergejala ringan ataupun tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kata dia, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya peningkatan keterisian tempat tidur perawatan atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan Covid-19.
"Jadi sesuai dengan regulasi dari Kemenkes bahwa yang asimtomatik (tanpa gejala) dan gejala ringan. Nah, ini ternyata masih ada yang ke rumah sakit," kata Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (27/1).
Reporter: Ika Defianti
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Guru dan Siswa SMA di Solo Terpapar Covid-19 Bertambah
Covid Naik, Jakarta Cukup Tingkatkan Waspada Belum Saatnya Tarik Rem Darurat
Panggilan Ambulans di DKI Capai 573 Kali Sejak Awal Januari Imbas Covid-19 Naik
Jokowi Ingin Masyarakat Gunakan Layanan Telemedicine untuk Kurangi Beban RS
Wagub DKI Sebut Peningkatan BOR RS Rujukan Covid Didominasi OTG
Kasus Covid-19 Meningkat, Jokowi Imbau Masyarakat Tidak Panik & Kurangi Aktivitas