4 Fakta kejam Lambertus bunuh anak kandung
Azzahra meninggal hanya berselang sehari usai dibanting sang ayah.
Azzahra, bayi berusia 1 tahun 7 bulan merenggang nyawa usai dibanting ayah kandungnya, Labertus Langun (24), Senin (2/12) lalu. Tak hanya itu, bayi malang tersebut juga diketahui sempat mengalami siksaan dari sang ayah sepanjang hidupnya.
Berdasarkan informasi dari tetangga, Labertus dan Fatimah, istrinya, kerap terlibat pertengkaran. Tidak tanggung-tanggung, keduanya sering bertengkar di depan kedua anaknya.
Usai bertengkar, suami istri ini meninggalkan kedua anaknya di rumah kontrakan tersebut. Adik Labertus, Hendrik (22) langsung mendatangi rumahnya sekitar pukul 09.00 WIB ia mendatangi rumah abangnya. Saat itu, Hendrik hanya menemui kedua bocah tengah menangis.
Hendrik mengaku sempat menggendong dan memberi makan kedua bocah tersebut. Tidak lama kemudian Azzahra yang menahan sakit akibat dibanting sang ayah pun akhirnya meninggal pada pukul 15.00 WIB.
"Abang saya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Bayi tersebut meninggal pada pukul 15.00 WiB dan sudah dikubur pada pukul 19.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipayung," jelasnya.
Kini Labertus harus mendekam di tahanan Polres Jakarta Timur. Ia dijerat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 80 dan diancam hukuman penjara di atas 5 tahun.
Berikut 4 fakta kejam Lambertus hingga membunuh darah dagingnya sendiri:
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban KDRT? Kekerasan ini tidak terbatas pada satu gender atau usia tertentu; sebaliknya, ia merajalela di berbagai lapisan masyarakat, merusak kehidupan individu yang terjebak di dalamnya.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Kapan KRT Wiroguno wafat? Wafat pada 1937KRT Wiroguno wafat dan disemayamkan di makam raja-raja Imogiri pada tahun 1937.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Kesal uang habis
Sebelum tewas usai dibanting sang ayah, Azzahra diketahui sering sakit-sakitan. Kondisi itu membuat sang ayah terpaksa mengeluarkan uang gajinya demi merawat si buah hati.
Namun, di dalam hatinya menyimpan kekesalan karena sang anak tak kunjung sembuh. Alhasil, uang dari hasil jerih payahnya habis hanya untuk membayar biaya pengobatan.
"Anaknya ini sering sakit-sakitan, pelaku kesal karena duitnya habis buat biayai berobat. Akhirnya sang anak kerap kali disiksa," kata Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Sri Bhayangkari, saat ditemui wartawan, Rabu (4/12).
Dicubit dan dipukul
Puncak kemarahan Lambertus terjadi pada Senin (2/12) kemarin. Saat itu dia sedang memberi makan Azzhara. Sang anak yang tidak mau diam saat disuapin, Labertus pun kesal sehingga harus menerima cubitan dan pukulan dari si ayah sadis itu.
"Dicubit enggak mau diam, dipukul enggak mau diam," ujar Sri.
Dibanting hingga tewas
Pukulan sang ayah membuat Azzahra tidak membuatnya diam, justru tangisannya semakin kencang hingga membuat Labertus semakin naik pitam. Tanpa pikir panjang, dia membanting darah dagingnya ke kasur.
"Akhirnya pelaku membanting anak ke kasur, hingga nangis kencang," tandasnya.
Sang istri, Fatimah, yang melihat kejadian tersebut pun langsung memarahi sang suami hingga terjadi cekcok mulut. Usai cekcok mulut, baik Fatimah dan Lambertus malah meninggalkan kedua anaknya di rumah tersebut.
Pernah sundutkan rokok
Dari hasil visum, polisi menemukan beberapa luka baru dan lama akibat pukulan benda tumpul. Selain itu ada luka bekas sundutan rokok di sekujur tubuhnya.
"Bahkan sang ayah katanya pernah menyudutkan rokok ke korban," jelas Sri.
Kini, Lambertus mengaku telah menganiaya darah dagingnya tersebut. Di depan polisi, ia mengaku khilaf saat membanting sang anak.
"Benar dia ngaku mukul anaknya. Dan dia khilaf. Pelaku mengaku kesal saat memberi makan sang anak yang tidak bisa diam," ungkap Sri.
Baca juga:
Kecantol janda 1 anak, suami tinggalkan istri yang baru dinikahi
Cekcok dengan istri, bapak banting anak hingga tewas
Ditampar berkali-kali, istri di Pekanbaru polisikan suami
Ibu di Amerika bakar kelamin dan dada anaknya
5 Kisah asmara berujung penyiraman air keras