4 Fakta penutupan diskotek Stadium
Diskotek Stadium telah disegel oleh Disparbud DKI Jakarta dan pihak kepolisian.
Diskotek Stadium yang berlokasi di Mangga Besar, Jakarta Barat, resmi ditutup oleh Pemprov DKI. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman memastikan izin tempat dugem 24 jam itu dicabut selama-lamanya.
"Sudah dicabut izinnya. Sudah dibekukan izinnya sampai selama-lamanya dong," ujar Arie di Balai Kota, Jakarta Selasa (20/5).
Arie menegaskan saat ini diskotek Stadium telah disegel oleh Disparbud DKI Jakarta dan pihak kepolisian. Dia menduga penutupan tersebut lantaran adanya kelalaian dari pihak manajemen diskotek Stadium yang tidak melakukan pengawasan terhadap para pengunjung.
Berikut 4 fakta penutupan diskotek Stadium:
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Gelora 10 November diresmikan? Usai diresmikan pada 11 September 1954, gedung olahraga ini kemudian diberi nama Stadion Tambaksari.
-
Dimana tempat menikmati hiburan malam di Kota Batu? Jika kamu mencari aktivitas seru di malam hari, maka Batu Night Spectacular (BNS) adalah tempat yang tepat.
-
Kapan Amphitheater Sukabumi akan diresmikan? Saat ini pembangunannya dikabarkan sudah masuk tahap ketiga, dan segera diresmikan.
-
Kenapa Stadion Gelora 10 November dinamai seperti itu? Menjelang jadi lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) VII tahun 1969, Lapangan Tambaksari direnovasi. Saat peresmian namanya diganti menjadi Stadion Gelora 10 November.
Stadium ditutup setelah ada polisi tewas overdosis
Penutupan Stadium tak lepas dari kematian anggota Satuan Serse Polres Minahasa, Sulawesi Utara Bripka Jacky, di tempat hiburan malam tersebut, Jumat (16/5) malam. Dia tewas akibat overdosis.
Kedatangan Jacky ke Jakarta untuk mengikuti Dikjur di Pusdik Serse Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat. Namun di sela-sela pendidikan, Jacky menghabiskan waktu senggang ke tempat hiburan di Jakarta.
Esok harinya Sabtu (17/5), Ditserse Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan serta penggeledahan di tempat kejadian perkara (TKP) dan ditemukan 450 ekstasi serta 17 paket sabu.
Diskotek Stadium sarang peredaran narkoba
Sejak awal Januari 2014, Satuan Narkotika Polrestro Jakarta Barat kerap melakukan operasi di diskotek Stadium, Jakarta Barat. Dalam lima kali operasi yang digelar sampai bulan Mei 2014, polisi sudah mengamankan ribuan butir narkotika jenis ekstasi dan ratusan gram sabu.
Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha menjelaskan, operasi sunyi (silent operation) itu dilangsungkan pertama kali pada 12 Januari 2014. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap satu tersangka pengedar sabu.
Pada operasi 9 Maret 2014, seorang pengedar narkotika, Akib ditangkap dengan barang bukti 0,3 gram sabu. Pada 5 April, seorang pengedar, AR ditahan dengan barang bukti 66 butir ekstasi. Di hari yang sama, seorang pengunjung, LW diamankan karena memiliki satu butir ekstasi.
Selang sembilan hari, 14 April 2014, polisi kembali menangkap tersangka pengedar narkotika, Emon. Dari tersangka, polisi mendapatkan 600 gram sabu, 5.337 butir ekstasi, 55 happy five. Barang bukti tersebut ditemukan di sebuah brankas di kamar hotel Stadium.
"Padahal di kamar hotel Stadium tidak disediakan brankas. Tersangka membawa dari luar," ujar Gembong.
Terakhir, pada 16 Mei 2014 kemarin, bersamaan dengan meninggalnya anggota Reskrim Polres Minahasa Selatan Bripda Jicky Vay Gumerung di Stadium, polisi mendapatkan ribuan butir ekstasi dan puluhan gram sabu. Narkotika tersebut terdapat di lima locker berbeda pengunjung.
Gembong menjelaskan, di locker nomor 427 terdapat 18 paket sabu, yang masing-masing paket seberat 7,2 gram. Di locker 449 didapatkan 2.250 butir ekstasi dan sebuah senjata api Baretta kaliber 8 milimeter.
Sementara, di locker 452, didapatkan 1.000 ekstasi, di locker 448, didapatkan 700 butir ekstasi dan satu paket kelatin seberat 9,7 gram.Terakhir, di locker 428 ditemukan satu butir ekstasi.
Penutupan Stadium peringatan bagi tempat dugem lain
Ketua Asosiasi Pengusaha Tempat Hiburan Malam Adrian Maulite mengatakan penutupan diskotek Stadium merupakan peringatan besar bagi seluruh tempat hiburan malam. Untuk itu, dia meminta seluruh pemilik tempat hiburan agar berhati-hati dalam mengelola hiburan malam.
"Selama ini sebenarnya peredaran narkoba di tempat hiburan ulah pengunjung bukan pengelola. Jadi kepada para pengelola harus memperketat mereka para pengunjung yang hendak masuk ke tempat hiburan," ujar Adrian yang dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (20/5).
Adrian menegaskan penutupan tempat hiburan tersebut baru pertama kali dilakukan. Sebab, Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian sudah geram lantaran banyaknya peredaran narkoba di tempat hiburan malam. Untuk itu, dia meminta pengelola hiburan malam harus berhati-hati.
"Ada sekitar 50 diskotek di Jakarta dan memiliki izin. Saya pastikan semua dikelola tanpa narkoba, karena para pengusaha sudah tahu risikonya," kata dia.
Ahok suruh polisi sikat Stadium
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah menutup diskotek Stadium yang terletak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Penutupan itu disebabkan lantaran tewasnya anggota kepolisian, Bripka Jacky akibat overdosis narkoba beberapa waktu lalu.
"Sudah tutup. Suruh polisi sikat saja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Menurut Ahok, Stadium juga telah melanggar aturan yang telah disepakati, yaitu masih adanya transaksi narkoba di dalam kelab malam tersebut. Selain itu, diskotek tersebut sudah dua kali kedapatan menyimpan narkoba sehingga harus segera ditutup.
"Jadi begitu dua kali ditemukan narkoba, langsung tutup saja," kata dia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Tempat Hiburan Malam Adrian Maulite mengatakan penutupan diskotek Stadium merupakan peringatan besar bagi seluruh tempat hiburan malam. Untuk itu, dia meminta seluruh pemilik tempat hiburan agar berhati-hati dalam mengelola hiburan malam.
"Selama ini sebenarnya peredaran narkoba di tempat hiburan ulah pengunjung bukan pengelola. Jadi kepada para pengelola harus memperketat mereka para pengunjung yang hendak masuk ke tempat hiburan," ujar Adrian yang dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (20/5).