65 Warga Sembuh dari Covid-19 dan 4 Meninggal, Jalan Pepaya Jagakarsa Minilockdown
Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, 65 dari 76 warga positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh atau negatif virus Corona. Namun minilockdown diberlakukan mengingat banyaknya warga yang positif terjangkit virus Corona.
76 Warga RT 03 RW 05 Jalan Pepaya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dikabarkan terpapar Covid-19. Akibatnya, minilockdown diberlakukan di wilayah itu sejak 22 Juni 2021 lalu.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, 65 dari 76 warga positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh atau negatif virus Corona. Namun minilockdown diberlakukan mengingat banyaknya warga yang positif terjangkit virus Corona.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Saroh memulai usahanya saat pandemi? Mencoba putar otak, Saroh mulanya menyambangi para tetangganya untuk menawarkan dagangan. Agar terserap maksimal, Saroh juga menjual produknya lewat online hingga perlahan penjualannya meningkat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
"Pokoknya 65 itu sudah sehat, 76. 65 sudah sehat, yang meninggal 4, yang Isoman sisanya itu di rumah (masing-masing)," kata Endang saat dihubungi, Selasa (29/6).
Meski sudah dinyatakan negatif, mereka disebut Endang tetap belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa di luar rumah. Apalagi, saat ini masih dilakukan mikrolockdown terhadap warga di lokasi tersebut.
"Enggak belum (boleh aktivitas), masih istirahat dia. Tapi sudah dinyatakan sembuh. (Tapi masih belum boleh lakukan aktivitas di luar ya). Iya betul," ujarnya.
Dia menjelaskan, awal mula pihaknya menerima laporan belasan warga di lokasi tersebut yang terjangkit virus Corona. Sehingga langsung dilakukan swab terhadap warga sekitar.
"Awalnya kan kita dapet informasi di tanggal 12 Juni itu kita adain swab antigen, terus ditemukanlah 18 orang yang reaktif. Jadi dari klaster pengajian (daerah situ), tapi ada juga sih yang dari kantor. Ada yang bawa penyakit bawaan, yang meninggal itu kan karena penyakit bawaan," ujar dia.
Endang memastikan, untuk empat orang yang meninggal tersebut karena adanya penyakit bawaan dan bukan murni karena Covid-19. Mereka yang meninggal pun hampir mayoritas berusia diatas 50 tahun.
"Iya (karena penyakit bawaan), karena dia punya penyakit jantung, dia punya penyakit gula. Akhirnya ya gitu enggak kuat," ujarnya.
Bantu Kirim Logistik
Selama dilakukan mikro lockdown, pihaknya pun memberikan bantuan logistik terhadap warga sekitar seperti sembako berupa beras, minyak mi instan dan lain sebagainya.
"Dari kita dapet kita bantuan logistik beras, dari Polsek Jagakarsa. Kemudian juga ada dari Polda Metro Sembako. Ada 60 atau 70 dus (sembako). Kalau kita dari Polsek 2 karung beras jadi yang 100 kilo, sama telor sama indomie sama vitamin," tutupnya.
Sebelumnya, Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Bayu Pasca membenarkan bila terdapat satu RT di wilayahnya dilakukan penutupan atau lockdown mikro akibat adanya kasus Covid-19. Kata dia, lokasi tersebut yakni Jalan Harapan RT 001/08, Lenteng Agung.
"Iyaa mikro lockdown di RT 01. Semua warga isolasi mandiri di rumah," kata Bayu saat dihubungi, Selasa (29/6).
Dia menjelaskan bila penutupan tersebut dilakukan sejak Senin (28/6). Sebab 12 warga di lokasi tersebut terpapar Covid-19. "Kemarin kita tutup karena sudah lima rumah dengan 12 orang positif Covid-19," ucap dia.
Diketahui, di wilayah hukum Polsek Jagakarsa ada dua lokasi atau tempat yang dilakukan mikro lockdown. Hal ini dikarenakan, adanya pulahan warga yang positif terpapar atau terjangkit virus corona.
Dua wilayah tersebut yakni di Jalan Pepaya, Jagakarsa dan di Jalan Harapan RT 001/08, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Meski sudah ada warga yang sudah sembuh, hingga kini dua wilayah tersebut masih dilakukan minilockdown.
Baca juga:
Tanggapan Bos Bio Farma Soal 'Tekanan' Asing Agar RI Gunakan Obat Ivermectin
Pimpinan DPR Dengar Kabar Wacana PPKM Darurat di DKI Jakarta
IDI: Dokter Aja Susah Dapat Ruang Rawat Covid-19, Apalagi Masyarakat
Menteri Sandiaga Ungkap Tujuan di Balik Paket Wisata Gratis Vaksin Covid-19 ke Bali
'Kesehatan Mental Anak-Anak dan Remaja Sangat Terdampak Oleh Pandemi'
Hadapi Lonjakan Kasus, RSUD dr Slamet Garut Dijadikan RS Khusus Covid-19