Ada andil Jokowi terhadap Ahok di Pilgub DKI Jakarta
"Pak Jokowi hanya ngomong begini, artinya ada resiko kalau lewat independen," ujar Ahok
Bukan rahasia baru lagi jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ahok merupakan pasangan duet Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012, hingga akhirnya bisa menumbangkan incumbent.
Kerja sama antara Jokowi dan Ahok dalam memimpin Ibu Kota, sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta kala itu terbilang sukses. Keduanya bagi-bagi tugas, Jokowi banyak turun ke lapangan dan blusukan menemui warga-warga, sedangkan Ahok banyak menyelesaikan tugas administrasi.
Hampir tak ada kisruh di antara keduanya. Jokowi semakin moncer maju di Pilpres 2014 hingga akhirnya terpilih menjadi Presiden RI. Ahok pun naik menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, jabatan yang sebelumnya diisi Jokowi.
Dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 ini, terdapat andil 'tangan' Jokowi terhadap Ahok. Presiden Jokowi pernah ditemui dan diajak diskusi oleh Mantan Bupati Belitung Timur soal Pilgub DKI.
Menurut Ahok, Presiden Jokowi memberikan gambaran tentang jalur politik yang bisa ditempuh untuk kembali duduk menjadi gubernur DKI Jakarta periode selanjutnya. Kepada Ahok, Jokowi mengingatkan akan beratnya rintangan maju sebagai calon gubernur lewat independen.
"Bukan saran dari Pak Jokowi juga (pilih jalur partai). Pak Jokowi hanya ngomong begini, artinya ada resiko kalau lewat independen," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/8) kemarin.
Jokowi, kata Ahok, tak pernah memaksa dirinya. Termasuk untuk maju dan memilih jalur parpol di Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti.
"Pak Jokowi tuh aku kenal beliau 4 tahun, beliau tuh enggak pernah maksa ngarahin kamu ikut, enggak pernah. Beliau itu selalu cuma kasih gambaran, putusan kamu, apapun baik. Itu Pak Jokowi dari dulu," beber Ahok.
Padahal sebelumnya, Ahok komit dan gembar gembor akan maju akan maju melalui jalur independen. Melalui relawannya Teman Ahok, mereka bekerja keras untuk mengumpulkan satu juta KTP dukungan agar Ahok bisa maju melalui jalur perorangan.
Berkat diskusi dengan Presiden Jokowi, Ahok banting setir dan maju melalui parpol. Ada tiga partai politik yang sudah menyatakan dukungannya terhadap Ahok. Yaitu Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura.
Bukan kali ini saja Ahok melibatkan dan minta pertimbangan terhadap Jokowi. Soal kasus reklamasi dan Sumber Waras, Ahok juga menemui Presiden Jokowi.
Saat mendatangi Rapimnas Partai Golkar, Ahok juga satu mobil bersama Presiden Jokowi. Menurut Ahok, awalnya dirinya ingin ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi ternyata Presiden Jokowi memanggilnya untuk hadir ke Istana Negara.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke Istana ngobrol-ngobrol. Sampai Istana, ditanya mau ke mana? Mau ke Golkar. Saya bilang, tadinya saya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7) kala itu.
Setelah itu, Jokowi dan Ahok memutuskan untuk menjemput Megawati. Akhirnya, Megawati, Jokowi, Ahok, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menko PMK Puan Maharani pergi bersama menggunakan mobil Istana.
Ahok mengaku, Jokowi tak pernah memaksakan dirinya harus berpasangan dengan siapa dalam Pilgub 2017 nanti. Presiden ketujuh itu menyerahkan keputusan kepada dirinya sepenuhnya.
"Enggak, kalau soal wakil terserah saya. Yang saya suka. Beliau waktu maju enggak pilih saya jadi wakil dulu kok," ucap Ahok.
Di Pilgub DKI Jakarta, Ahok memiliki keyakinan kuat bila rakyat akan memilih figur pemimpin yang kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Termasuk pemimpin yang tidak korupsi dan bekerja untuk rakyat.
Ahok percaya diri mampu mengalahkan koalisi kekeluargaan yang dibangun 7 parpol. Yakni PDIP, Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, PAN dan PPP.
"Enggak masalah, mau kumpulin semua partai gue enggak takut," tegas Ahok.
Soal ada 'tangan' Jokowi terhadap Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017 pernah dibeberkan Politikus PDIP, Adian Napitupulu. Dia mengaku pernah berbincang dengan Presiden Jokowi yang menghendaki agar Ahok tidak maju melalui jalur independen di Pilgub DKI 2017 mendatang.
Namun demikian, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi membantah bila Presiden Jokowi turut cawe cawe di Pilgub DKI Jakarta. Kata Johan, Presiden Jokowi tak pernah meminta apapun ke Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Baca juga:
Skenario gagalkan Ahok nyalon Pilgub DKI
Koalisi Kekeluargaan vs Ahok, Jokowi dalam posisi sulit
Pasang badan Djarot, saat Ahok diserang soal cuti kampanye
Ahok cibir lawan politik: Tak ada program tandingi gue selain fitnah
Ini strategi Ahok hadapi black campaign lawan politiknya
Cerita Ahok perjuangkan Djarot jadi wagub agar direstui Megawati
"Sepanjang yang saya ketahui Presiden tidak pernah meminta kepada Ahok untuk menempuh jalur independen atau melalui partai," kata Johan, Rabu (15/6).
"Presiden menyerahkan sepenuhnya pada pilihan yang akan ditempuh Pak Ahok. Itu hak dan putusan pak Ahok sendiri memilih jalur ikut Pilkada DKI," tandasnya.