Ada makam fiktif, Kadis Pertamanan klaim sudah buat sistem online
Ratna mengklaim sistem tersebut sudah dijalankan sejak September 2015.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut ada makam fiktif di tempat pemakaman umum di ibu kota. Hal itu karena ulah bawahan Ahok yang melakukan praktik jual beli petak makam dengan modus makam fiktif.
Untuk mengantisipasi praktik curang makam fiktif, Ahok meminta kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati untuk membuat sistem pemakaman online. Tujuannya adalah agar pendataan warga yang memesan petak makam lebih transparan dan akuntabel.
Saat dikonfirmasi, Ratna mengklaim sistem tersebut sudah dijalankan sejak September 2015. Sistem pemakaman online ini, katanya, sudah dilakukan di 77 lokasi makam yang ada di DKI.
"Kalau dulu sebelum adanya sistem online pemakaman kita tidak menampik banyak permainan di lapangan, namun saat ini kita terus upayakan agar masuk ke dalam sistem sebagai upaya pencegahan. Tahun lalu dari mulai bulan September," kata Ratna saat dihubungi, Jumat (10/6).
Selain itu, dia juga mengatakan, pemesanan dan perizinan makam sendiri dilakukan melalui Kantor Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP). Ditambahkannya, dengan sistem online ini diyakini masalah-masalah praktik curang petugas TPU bisa terpantau.
"Saat ini masyarakat sudah bisa mengakses informasinya di pertamananpemakaman.jakarta.go.id, di sana sudah disediakan informasi jumlah ketersediaan makam, harga dan data makamnya, masyarakat juga bisa telepon ke 021-5328454," terang Ratna.