Ahok akan tarik tentara dan polisi jadi PNS DKI
Saat ini sekitar 27 ribu PNS yang tersebar dari eselon I, II, III dan IV.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan perampingan pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini sekitar 27 ribu PNS yang tersebar dari eselon I, II, III dan IV.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pemindahan dapat dilakukan pada eselon yang sejajar. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penurunan jabatan.
"Nah soal gaji fungsional enggak ada lagi itu. Itu yang membuat staf-staf yang kinerjanya baik enggak bisa naik-naik. Padahal kalau dia golongan 3D atau 3C sudah bisa jadi kepala seksi kan," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/12).
Dia menilai, PNS yang berada di golongan 3C terlalu banyak sehingga terjadi antrean. Untuk itu jika ada isu bahwa ada oknum golongan 3C yang bermain akan langsung distafkan.
"Kalau dia biasa-biasa saja, ketahuan ada isu macam-macam kami stafkan saja, turun. Supaya ya staf ini bisa naik, biar dia senang. Tapi jangan senang dulu, tiga bulan akan kami evaluasi," tegas mantan bupati Belitung Timur ini.
Ahok menegaskan, dengan sistem seperti ini maka pihaknya akan mudah menentukan siapa yang layak menjadi pejabat DKI.
Namun, jika sistem ini masih belum juga dapat menghasilkan PNS yang dapat melayani masyarakat, Ahok telah memiliki solusi. Dia akan meminta tentara dan polisi untuk bergabung dalam jajarannya.
"Kalau masih belum cukup juga, kami akan mulai merekrut warga yang ada di Indonesia. Siapa yang mau jadi PNS DKI? Pindah aja ke sini. Kami juga mau narik dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan polisi yang ingin jadi PNS. Nah kami jadi gampang aja, atau kami bisa juga tarik orang-orang dari kementerian," tutupnya.