Ahok bakal bangun tempat parkir di stasiun & terminal bertarif murah
Ahok juga berencana akan menguasai lahan-lahan parkir liar untuk dikelola oleh Pemprov.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun park and ride atau tempat parkir guna mengajak warga untuk beralih ke moda transportasi umum. Rencananya Park and Ride itu juga akan diterapkan berbagai stasiun dan terminal.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tarif parkir park and ride saat ini masih dalam tahap kajian. Basuki yang akrab disapa Ahok itu berharap tarif yang ditetapkan harus lebih murah dari yang sudah ada.
"Kalau stasiun mestinya lebih murah. Nanti kajiannya jalan, kalau terlalu sepi kita turunin," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (19/8).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, dibuatnya park and ride oleh Pemprov DKI semata untuk menurunkan volume kendaraan pribadi yang melintas di ibu kota. Bukan untuk mengambil keuntungan dari uang parkir.
"Kita kan enggak mau dapat uang parkir, kita mau turunin volume kendaraan yang berjalan. Kalau ada ERP kan enggak mungkin dia jalan. Mendingan dia lewatin. Nanti inginnya kita naikkin bus yang sudah disediakan," tutur Ahok.
"Kan sedang berjalan (kajian penerapan tarif), kita hitung saja. ERP sekarang cepet kok, kan ada hitungannya Pergub yang lama. Pengelolaannya pake UPT parkir," tambah Ahok.
Ahok juga berencana akan menguasai lahan-lahan parkir liar untuk dikelola oleh Pemprov. Sebab pendapatan dari parkir bisa mencapai ratusan miliar bahkan triliunan.
"Kita pengen kuasai agar semua lahan on street yang ada di Jakarta, kita kuasai pakai UPT parkir. (Omzet) Bisa sampai ratusan miliar, bahkan triliunan," ujar Ahok.
Pemprov DKI juga mengatakan akan menegosiasi kelompok-kelompok penguasa lahan parkir dengan menawarkan pendapatan dua kali UMP. "Kita akan tawarkan dia satu dua kali UMP, kan kecil dapetnya. Yang gede kan atasnya. Kita bilang 'saya bos baru ni' anda ikut bos lama tapi enggak resmi. Kalau saya resmi," kata Ahok.