Ahok Beri Tips buat Gubernur Jakarta Berikutnya Atasi Anak Buah Nakal agar Tak Berani Macam-Macam
Ahok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Nama Ahok kembali ramai jelang Pilkada Jakarta 2024
Ahok Beri Tips buat Gubernur Jakarta Berikutnya Atasi Anak Buah Nakal agar Tak Berani Macam-Macam
- Ahok Kritik Penonaktifan NIK Warga Jakarta Tak Sesuai Domisili, Begini Jawaban Heru Budi
- Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
- Ahok Bicara soal Pemimpin Jakarta dan Solusi Atasi Kemacetan
- Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali ramai diperbincangkan jelang Pilkada Jakarta. Bahkan ada wacana memasangkan Ahok dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menekankan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta kedepan harus mampu membuka diri kepada warga dengan bersedia membagikan nomor handphone pribadinya agar masyarakat dapat langsung mengadu apabila memiliki keluhan.
Ahok mengaku melakukan itu saat dirinya menjbar di Jakarta 2014 lalu. Menurut Ahok, cara itu ampuh membuat para pejabat di Jakarta bena-benar kerja untuk masyarakat
"Gubernur Jakarta harus buka diri, harus kasih nomor HP pribadi kepada seluruh warga Jakarta supaya orang semua bisa ngadu, baru lurah, camat, walikota semua pejabat satuan kerja dinas tidak berani macam-macam sama warga kerja karena dilaporkan kan," kata Ahok sebagaimana dilihat di kanal Youtube Panggil Saya BTP, Jumat (10/4).
"Selama semua kerjakan dengan baik, saya kira warga Jakarta tidak mungkin kok mau WA (WhatsApp) yang sibuk seperti itu," sambungnya.
Selain itu, katanya, pemerintah Jakarta harus menyediakan tempat pengaduan, termasuk di Balai Kota. Ahok menuturkan gubernur harus berani turun dan menyapa masyarakat yang telah menunggu di Balai Kota sejak pagi hari.
"Itu paling penting buat saya dan tentu saja harus mengadministrasi keadaan sosial dengan baik," ujarnya.
Ahok menyebut Gubernur Jakarta juga harus turun menyelesaikan permasalahan semua warga baik yang kaya maupun miskin.
"Orang yang kaya harus dibantu untuk membuka banyak luangan kerja. Orang yang kurang beruntung harus diberikan kemampuan sertifikasi sampai penghasilan," tutur Ahok.
Ahok menyampaikan pemimpin harus menjadi pelindung dan menjaga setiap sen pajak yang dibayar oleh masyarakat. Dia tak mau uang pajak yang dikeluarkan oleh warga Jakarta justru tak terlihat hasilnya dan merugikan rakyat.
"Udah bayar PBB mahal, bayar STNK mahal, bayar lampu jalan mahal, tapi bisa kena banjir, bisa kena maling, bisa kena rampok atau bisa jatuh jalanan jelek. Itu semua tidak boleh terjadi," ucapnya.
"Setiap sen yang dipungut harus untuk warga Jakarta. Itu sosok yang saya harapkan bisa jadi Gubernur Jakarta," imbuh Ahok.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto buka suara soal wacana wacana duet antara Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Hasto menyebut, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak bangsa terbaik.
"PDIP tetap membuka ruang bagi anak-anak bangsa yang berprestasi," ungkap Hasto pada wartawan dikutip Rabu (8/5/2024).
Hasto menyebutkan ASN hingga budayawan boleh bergabung ke PDIP untuk maju sebagai calon kepada daerah.
"Entah itu melalui jalur ASN melalui jalur purnawirawan TNI Polri sosial budaya para kelompok profesional dokter budayawan insinyur ahli pertanian dan semua para profesional bisa bergabung ke PDIP," kata Hasto