Ahok groundbreaking masjid dua lantai di kawasan RPTRA Kalijodo
Ahok groundbreaking masjid dua lantai di kawasan RPTRA Kalijodo. Ahok mengharapkan, setelah ada masjid yang bisa menampung ratusan jamaah ini, masyarakat yang tengah berkunjung ke RPTRA Kalijodo bisa menjalankan ibadah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sangat senang dapat membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo tanpa APBD DKI Jakarta. Sebab pembangunan taman tersebut sepenuhnya menggunakan dana pihak swasta.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, pembangunan RPTRA dan RTH Kalijodo ini menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT. Sinarmas Land.
"Ini bangunan disumbang enggak pakai APBD, disumbang semua," kata Ahok di Kalijodo, Jakarta Barat, Rabu (22/2)
Dia mengungkapkan, sebelumnya menyempatkan diri meresmikan parkir meter di Kalijodo sebagai pemasukan untuk pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Bahkan ia menambahkan, bagi warga yang tidak mampu membayar parkir meter, ia menyiapkan bus gratis yang akan mengantarkan ke Taman Kalijodo.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menargetkan pada 2017 ini akan hadir 200 RPTRA. Di mana 100 RPTRA dibangun menggunakan APBD dan 100 lagi menggunakan dana CSR.
"Tujuan kami ingin kami saling kenal ibu PKK punya dasawisma. Kami kumpulkan data supaya tiap rumah tahu kebutuhan apa sehingga bisa urusi semua orang Jakarta dari masih dari kandungan ibu sampai masuk liang lahat kita urusin," kata Ahok.
Ahok juga berencana membangun Masjid Jami Al Mubarokah yang letaknya di seberang jalan dari RPTRA. Dalam kesempatan itu, Ahok meletakkan batu pertama (Groundbreaking) sebagai tanda mulai dibangunnya masjid tersebut.
"Kita akan bangun masjid dua lantai. 800 meter persegi. Saya mau peletakan batu pertama," katanya.
Dia mengharapkan, setelah ada masjid yang bisa menampung ratusan jamaah ini, masyarakat yang tengah berkunjung ke RPTRA Kalijodo bisa menjalankan ibadah. "Kita ingin orang datang ke sini (Kalijodo) tidak tinggalkan salat lima waktu," ujar Ahok.
Ahok meminta pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan RPTRA Kalijodo agar ditata. Dia meminta Wali kota Jakarta Barat Anas Effendi dan Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi untuk melaksanakannya. Bahkan, dia mengaku mengetahui sebenarnya saat ini banyak PKL yang sengaja disembunyikan karena kedatangannya.
"Yang perlu dibereskan pak wali, ada yang bohongi saya, di sini banyak yang jualan PKL sebenarnya, hari ini sengaja diumpetin," katanya.
Dia mengatakan, PKL tidak boleh diusir sembarangan, karena seharusnya mereka ditata. Caranya dengan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan makanan dan minuman yang dijual aman.
"PKL enggak boleh diusir, didata, debet kartu ATM bank DKI supaya diatur ya pak wali, daftarkan ke BPOM supaya mi yang dijual enggak berformalin. Es doger, bubur mutiara enggak ada formalin," jelasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, upaya tersebut untuk memastikan dangan mereka aman. Sebab, dia mengaku khawatir jika para PKL tidak diawasi maka dapat menimbulkan penyakit bagi warga.
"Akan buat orang kena kanker. Setiap yang dagang terdaftar pedagangnya aman. Yang enggak aman kita usir," tutupnya.
Baca juga:
Ahok datang telat, peresmian RPTRA Kalijodo 'molor' dari jadwal
Megawati dan Dubes Singapura hadiri peresmian RPTRA Kalijodo
Di depan warga, istri Ahok jelaskan pentingnya keberadaan RPTRA
Ahok pamer bangun 188 RPTRA demi kualitas hidup warga Jakarta
Usai cuti, Ahok bakal resmikan 112 RPTRA sekaligus
Tak resmikan langsung 112 RPTRA, Ahok bilang 'nanti jadi omongan'
Usai hadiri acara Hanura di Sentul, Ahok resmikan RPTRA Kalijodo
-
Kapan Masjid Al Anwar Angke dibangun? Masjid kuno Al Anwar tahun ini genap berusia 263 tahun. Banyak kisah menarik di balik keberadaannya yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Masjid Tuo Ampang Gadang? Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
-
Apa ciri khas Masjid Ats Tsauroh? Dari segi arsitektur dan interior, Masjid Agung Ats Tsauroh benar-benar menarik untuk dikunjungi karena masih mempertahankan desain kuno, di samping beberapa di antaranya sudah diperbaharui melalui renovasi besar.
-
Kenapa Masjid Ats Tsauroh disebut Masjid Agung Serang? Penyematan nama Masjid Agung Serang sendiri karena pertimbangan posisi yang berada di tengah pusat kota, dengan kapasitas jemaah yang besar.
-
Bagaimana bentuk atap Masjid Jamik Taluak Bukittinggi? Pada bagian atap, terdiri dari tiga bahan seng, sementara bagian Mihrabnya berbentuk kubah.
-
Apa keunikan dari Masjid Agung Jatisobo? Setelah dirombak total, Masjid Agung Jatisobo wujudnya mirip dengan Masjid Agung Keraton Surakarta era kepemimpinan Pakubuwono IV. Perbedaan hanya dapat diliha pada bagian tiangnya saja. Tiang masjid agung Surakarta berbentuk bulat, sedangkan masjid agung Jatisibo persegi.