Ahok punya bukti DPRD 'main' di APBD 2014, ajak KPK & Polri selidiki
Di APBD DKI 2014, pengadaan tong sampah menghabiskan anggaran Rp 38.854.373.225.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah melaporkan dugaan mark up pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di APBD DKI 2014. Tak cuma UPS, di APBD DKI juga ada anggaran pembelian tong sampah mencapai nilai Rp 5 miliar.
Untuk menyelidiki semua anggaran siluman itu, Ahok juga bakal melaporkan anggaran itu ke KPK dan Polda Metro Jaya. Termasuk situs www.kawalapbd.org.
"Banyak sekali, banyak banget. Makanya itu yang dipelajari oleh KPK. Karena Polda kan spesialis UPS supaya cepat kan. Nah ini kami juga lagi kerja sama dengan yang buat kawal APBD itu?," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3).
Ahok sudah mengantongi siapa-siapa saja anggota dewan yang 'bermain'. Saat ditanya siapa, Ahok akan membuktikan pada waktunya.
"Itu bagian dari pokir (pokok pikiran), gue tahu siapa-siapa (legislatif) aja yang main. Cuman enggak ada bukti, yang kena SKPD. Gue punya kok, tapi gak ada bukti, ini pokirnya siapa, ini pokirnya siapa, lengkap. Berkasnya lengkap," ungkapnya.
"Kalau si ini mainnya di mana, si ini mainnya di mana. Cuman buktiinnya susah," tutupnya.
Sebelumnya, merdeka.com coba meneliti APBD DKI Jakarta 2014 dan menemukan anggaran pembelian tong sampah. Anggaran ini memiliki nilai bervariatif, mulai dari angka puluhan juta hingga miliaran.
Berikut beberapa bentuk pengadaan tong sampah pada 2014:
1. Pengadaan tong sampah pilah di lingkungan Kelurahan Pondok Kopi untuk RW 01, 03, 04, 05 dan 09 dianggarkan senilai Rp 150 juta.
2. Penyediaan tong sampah pilah di Kelurahan Kayu Manis dianggarkan senilai Rp 80 juta.
3. Pengadaan tong sampah pilah di Kelurahan Kebayoran Lama Selatan dianggarkan senilai Rp 115.500.000.
4. Pengadaan tong sampah beroda tertutup Kelurahan Pela Mampang dianggarkan senilai Rp 100 juta.
5. Pengadaan tong sampah pilah di Kelurahan Cipinang Melayu dianggarkan senilai Rp 98.450.000.
6. Pengadaan tong sampah di Kelurahan Pulau Kelapa dianggarkan senilai Rp 75 juta.
7. Pengadaan dan pemasangan tong sampah sungai dianggarkan senilai Rp 3 miliar.
8. Penyediaan tong sampah/tempat sampah kebutuhan Kantor wali kota Jakarta Utara dianggarkan senilai Rp 100 juta.
9. Pengadaan tong sampah Kelurahan Pejagalan dianggarkan senilai Rp 187.500.000.
10. Pengadaan tong sampah taman dan jalur hijau senilai Rp 5 miliar.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, anggaran pengadaan tong sampah menghabiskan anggaran senilai Rp 38.854.373.225. Sedangkan Dinas Kebersihan DKI Jakarta mendapatkan anggaran Rp 2,3 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014.
Baca juga:
Jika bukti kuat, panitia hak angket akan polisikan Ahok
Ahok: Tidak ada yang namanya Ahok Center
Ahok soal sakit DBD: Ada jentik nyamuk di dispenser satpam
Veronica Tan mau dipanggil Tim Angket, Ahok ancam balik istri DPRD
Anggota DPRD DKI curhat anaknya mau berhenti kuliah karena Ahok
Panitia Angket DPRD akan interogasi istri Ahok karena pimpin rapat
Ahok ancam cabut izin gedung tak punya standar proteksi kebakaran
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa tanggapan Habiburokhman mengenai dukungan Ahok terhadap Ganjar? Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman menilai dukungan Ahok terhadap Ganjar terlalu kecil dan tidak mempengaruhi suara. "Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali," ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.