Ahok: Reklamasi kali lebih bahaya dari reklamasi laut
Ahok menyindir pembelaan LSM pada warga bantaran padahal kehidupan mereka sangat memprihatinkan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyusuri kali Ciliwung bersama tim Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BSSWC) dan personel TNI dari Rindam Jaya. Menggunaan perahu karet, Ahok, sapaan Basuki, menyusuri Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer dari Jembatan Gedong, TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai.
Mengakhiri perjalanan di Manggarai, Ahok langsung menemui wartawan setelah dari perahu dan bercerita hasil pemantauannya. Melihat kondisi warga bantaran, Ahok mengaku heran dengan suara aktivis yang seolah memberikan pembelaan dengan melarang mereka digusur. Padahal, kehidupan di bantaran jelas tak layak huni.
"Tadi ada yang ikut kan. Makanya ini yang selalu saya katakan, di mana suara aktivis, ketika melihat Ciliwung direklamasi? Masih tidak ada komentar," kata Ahok di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (18/5).
Kepada warga bantaran kali, Ahok sempat mengatakan mereka telah mereklamasi sungai untuk dijadikan tempat tinggal. Bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu tersebut justru disewakan para pendiri bangunan.
"Hampir seluruh Ciliwung itu direklamasi dengan tanah, dengan kayu, dengan sampah, lalu kemudian membuat rumah-rumah untuk disewakan. Jadi yang suka protes kami, adalah orang-orang yang suka menyewakan," ungkap Ahok.
"Reklamasi kali itu lebih bahaya dari reklamasi laut," tegasnya.
Ahok mencontohkan, saat Pemprov DKI Jakarta merapikan Kampung Pulo banyak LSM ikut membela. Para LSM menyebut tindakan Ahok menggusur warga bantaran karena membela orang kaya. Namun hal itu ditepisnya karena telah membongkar 13 ruko yang tidak memiliki izin membangun di bantaran sungai.
"Saudara masih ingat, ketika kami merapikan kampung pulo, dikatakan saya hanya membela yang kaya. Ini ada 13 ruko kami bongkar. Ada sertifikat, ada IMB resmi. Karena tidak bisa masuk alat. Kami bongkar. Marah-marah sama saya orangnya. Saya katakan, ini demi untuk pembangunan, harus ada yang ngalah," papar Ahok.
Ahok menegaskan kebijakannya hanya karena ingin menyelamatkan warga bantaran. Sebagai gantinya, mereka akan diberikan rumah susun yang akan dibangun sebanyak 70 ribu unit.
"Masa aktivis diam saja melihat kehidupan rakyat tinggal seperti di kandang burung gitu. Makanya kita mau bangun rusun lagi tahun ini kita buat 20 ribu unit dan tahun depannya kita bangun lagi 50 ribu unit," pungkasnya.
Baca juga:
Gaya Ahok berompi loreng susuri Ciliwung
Susuri Kali Ciliwung, Ahok sempat sapa warga Kampung Pulo
Ahok dan Prajurit TNI AD susuri Kali Ciliwung
Hari Buku Nasional, Ahok luncurkan perpustakaan digital
M Taufik geram Ahok hapus 3 in 1 padahal macet makin parah
Geram banyak PNS nakal, Ahok ancam awasi lebih ketat lewat aplikasi
Ahok soal komunis: Kalau teriak-teriak ganti Pancasila, tangkap!
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).