Ahok sebut ada wali kota di DKI payah dan kerjanya cuma ngeles
Ahok mengancam akan memecat wali kota dan camat yang kedapatan melakukan permainan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru saja melakukan perombakan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta. Basuki diketahui baru saja melantik 1.041 PNS DKI eselon II, III dan IV. Mereka mengisi jabatan kepala dinas hingga lurah pada Jumat (8/1) lalu.
Namun ternyata, tidak hanya merombak PNS setingkat lurah dan camat yang dievaluasi, para wali kota pun tak luput dari sasaran Basuki. Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku memiliki alasan mengapa dirinya merombak jajaran lurah, camat sampai wali kota karena mereka tidak becus kerja dan hanya bisa berkelit.
"Wali kota juga enggak bagus-bagus banget kerjanya. Ada beberapa wali kota yang payah, kerjanya cuma ngeles," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
Dia mencontohkan ada satu kecamatan di mana 3 kelurahannya sangat buruk kebersihannya. Kata Ahok, jika menemukan ada bawahannya yang tidak bisa menjaga lingkungannya tetap bersih, seharusnya mendapat teguran sampai ancaman pencopotan, karena camat memiliki wewenang untuk itu.
"Camat juga banyak yang payah. Misalkan contoh, 1 kecamatan ada 6-7 kelurahan, ada 2 kelurahan bersih banget, yang 3 nya jorok banget. Kalau camatnya mau kerja nih, dia bodoh saja bisa bedain kok, kok kelurahan ini begitu menyeberang kampung ini kok sudah jorok. Ya panggil aja lurahnya," tegasnya.
Lebih parah, meskipun mengetahui ada lurah yang bermasalah, camat ini bukan langsung menegur atau mencopot, tapi memilih untuk memindahkan ke instansi pemerintah lain.
"Tanya, lu masih mau gak? Ini enggak belain melulu. Saya tau kok. Saya ngeliatin proses pindahnya mereka," ujar mantan politisi Gerindra ini.
Melihat kondisi demikian, dia menduga adanya permainan antara camat dan lurah tersebut, baik karena ada uang setoran atau hubungan pribadi.
"Misalnya ada lurah kurang bagus, mungkin ada setoran ada apa, dulu ada hubungan pribadi, saya enggak tau paham-paham sama wali kota lain, pindahin ke wali kota lain. Kalau udah karakter malas, malas saja sudah. Itu mas musti dipecat," tandasnya.
Ditambahkannya, jika kondisi ini tidak berubah, Ahok mengancam akan memecat wali kota dan camat yang kedapatan melakukan permainan. Karena, menurutnya, jika tidak bisa kerja maka tidak boleh disembunyikan.
"Makanya saya bilang kalau nanti camat, gantinya enggak sama rata bersihnya camatnya saya mau pecat. Kalau camatnya sudah saya pecat, berarti wali kotanya kan menyembunyikan ada sesuatu, ya pecat saja sudah. Ya di sini enggak ada pilihan," pungkas orang nomor satu DKI ini.
Baca juga:
Lagi, kadis di era Foke kembali digeser Ahok
Pertama kali, ribuan PNS DKI dilantik Ahok di halaman Balai Kota
Dilantik jadi kadisdik, Sopan siap ikuti cara kerja Ahok
Bercita-cita jadi tentara, mantan wartawan ini malah jadi lurah
Ini alasan Ahok tunjuk PNS muda di jabatan strategis
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.