Ahok sebut bus gandeng Transjakarta patah akibat perawatan buruk
"Kita lagi selidiki apa itu karena jalan atau karena kendaraan tapi jelas ini karena pemeliharaan," ujar Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku saat ini Pemprov DKI tengah menyelidiki penyebab patahnya bus gandeng transjakarta di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Ahok menduga penyebabnya adalah kurangnya pemeliharaan terhadap bus transjakarta yang ada saat ini.
"Kita lagi selidiki apa itu karena jalan atau karena kendaraan tapi jelas ini karena pemeliharaan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/8).
Ahok enggan menuduh siapa yang bertanggung jawab atas patahnya bus gandeng transjakarta tersebut. Untuk itu, Ahok meminta PT Transportasi Jakarta agar membeli bus yang kualitasnya bagus. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta masih memiliki banyak uang untuk membeli bus tersebut.
"Kita kan gampang, kalau anda punya duit, anda mau beli Mercy, Rolls Royce, atau merk yang enggak jelas? yang jelas dong. Kalau saya punya duit, saya beli BMW, Mercy. Enggak ada duit baru beli merk yang agak murahan lah. Makanya kita bentuk PT Transportasi Jakarta untuk membenahi. Itu upaya kami biar dia handle secara bisnis," kata Ahok.
Sebelumnya, bus gandeng Transjakarta mengalami kerusakan saat mengangkut puluhan penumpang di Jl Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur. Bus dengan nomor polisi B 7308 IV ini terbelah dua lantaran baut penyambung patah, sehingga membuat panik para penumpang yang ada di dalam bus.
Pramudi bus bernama Himawan (39) menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB saat bus tengah melaju dari arah Stasiun Jatinegara menuju Cipinang. Tiba-tiba, saat melaju mendekati lampu merah di pertigaan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Himawan mendengar bunyi gemeretak dari bagian tengah bus.
"Waktu lagi jalan di dekat lampu merah ada gajlukan saya berasa seperti ada yang aneh. Setelah lampu merah jalan pelan-pelan dan di tengah lampu merah mesin saya matikan karena khawatir," katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (7/8).