Ahok Soal Tunjangan DPRD Naik: Kalau Saya Jadi Gubernur, Enggak Akan Saya Setuju
Ahok menilai, anggaran untuk rumah dan mobil anggota dewan sejak ia meninggalkan Jakarta tidak sesuai asa kepatutan. Apalagi anggaran untuk mobil yang naik hingga Rp35 juta.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, geram mendengar isu kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta dalam rencana kegiatan tahunan (RKT) 2021. Khususnya tunjangan rumah dan kendaraan dinas anggota dewan yang naik.
Dalam bincang antara Ahok dengan Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Ima Mahdiah, terungkap kenaikan tunjangan rumah dan mobil dewan terjadi sejak 2017. Dengan rincian, Rp60 juta untuk tunjangan rumah dan Rp21,5 juta tunjangan transport.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu DPK? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus. DPK adalah daftar pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Ahok mengaku, jika masih menjadi gubernur DKI Jakarta tidak akan menyetujui kenaikan tunjangan tersebut.
"Jujur saja, kalau saya jadi gubernur, enggak akan pernah saya setuju tunjangan rumah tahun 2017 Rp60 juta, mobil Rp21,5 juta saya tidak pernah setuju, itu yang saya selalu berantem sama teman-teman kamu di dewan," kata Ahok dikutip dari siaran YouTube, Senin (7/12).
Ahok marah mendengar tunjangan mobil akan kembali naik saat bincang dengan mantan stafnya itu. Dikonfirmasi Ima, tunjangan mobil akan naik sampai Rp 35 juta. Ditambah, muncul isu tunjangan rumah anggota dewan naik sampai Rp 110 juta.
"Saya ngamuk, mana ada. Saya jadi Komut Pertamina aja sebulan tunjangan mobil, artinya enggak mobil yang sewa Rp35 juta," tegas Ahok.
Ahok menilai, anggaran untuk rumah dan mobil anggota dewan sejak ia meninggalkan Jakarta tidak sesuai asa kepatutan. Apalagi anggaran untuk mobil yang naik hingga Rp35 juta.
"Jadi seharusnya kita memberikan uang tunjangan transport kepada anggota dewan senilai harga sewa mobil dari perusahaan rental, ini yang dimaksud dengan ayat atau pasal asas kepatutan kelayakan," jelas Ahok.
Baca juga:
Tolak Kenaikan Tunjangan DPRD DKI, PSI Minta Kader Tak Hadiri Rapat Paripurna
Ahok Ngamuk Baca Anggaran Tunjangan DPRD DKI Naik
Soal Kenaikan Tunjangan Anggota DPRD DKI, NasDem Sebut Dana RKT Tidak Cair Tiap Bulan
PSI Minta Ketegasan Anies Baswedan Soal Usulan Kenaikan Pendapatan Anggota DPRD DKI
PPP: Kenaikan Tunjangan DPRD DKI Kurang Tepat di Masa Pandemi
Bansos Covid-19 Dinilai Makin Lemah, DPRD DKI Malah Minta Naik Pendapatan