Ahok tolak bantu Richie yang siap jual ginjal biayai lahiran anak
"Di situ ada berapa rumah sakit kenapa dia pilih yang gak terima BPJS? Udah ke sana kelas I lagi," kata Ahok.
Richie Dian Permana (31), warga Jalan Kedoya Selatan, RT 9/02, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengadukan masalahnya ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sebab dia tidak mampu menebus biaya persalinan istrinya Fenomena (33), dan anaknya Axelle Arziki Otadan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Tambak.
Basuki atau akrab disapa Ahok menegaskan, pihaknya tidak dapat memberikan bantuan kepada Richie. Sebab pekerja outsourcing di salah satu perusahaan swasta tersebut telah memilih kelas I untuk perawatan istrinya.
"Di situ ada berapa rumah sakit kenapa dia pilih yang gak terima BPJS? Udah ke sana kelas I lagi, udah gitu gak bisa, keluar teriak-teriak. Ya ga bisa kalau gitu, nanti semua ikut-ikutan," tegas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/4).
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh pihak rumah sakit sudah sesuai dengan prosedur. Untuk itu, mantan Bupati Belitung Timur meminta, agar semua pihak yang tidak mampu agar menggunakan pelayanan kelas III. Karena itu menjadi barometer untuk menentukan pihak yang akan dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Makanya saya tidak bisa bedakan. Orang naik mobil juga belum tentu kaya kalau ngutang bank gimana? Kalau kamu masuk kelas III berarti kamu gak mampu," ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sosialisasi kepada rumah sakit mengenai penggunaan BPJS dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Namun, mantan politisi Gerindra ini menyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi diri.
"Banyak sekali. Kalau bilang sosialisasinya gak bagus kenapa peserta BPJS sudah 8,5 juta. Berarti orang-orang ini memang gak mau masuk. Dulu waktu baru mulai juga kayak gitu, semua orang ribut, kenapa kami ga ditanggung. Dia sengaja. Makanya masuklah lewat Puskesmas," tutup Ahok.
Sebelumnya, Richie sudah berusaha mencari pinjaman kepada tetangga, rekan dan kerabatnya. Hingga akhirnya, dia sempat berniat menjual ginjal demi menebus anak dan istrinya dari rumah sakit.
"Saya sudah mencari pinjeman ke mana-mana, sampai mau jual ginjal, tapi belum dapat juga," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/4).
Dia menambahkan, istri dan anaknya masih dirawat di RSIA Tambak dan dipindahkan dari ruang rawat inap kelas 1 ke kelas 3 sehingga biaya tagihan kamar masih tetap berjalan meski tidak mendapat pelayanan makan.
"Kenapa tagihannya bisa sampai sekian karena RSIA Tambak tidak bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)," terangnya.
Richie mengaku bingung karena tidak mampu membayar biaya persalinan anak keduanya dari RSIA Tambak, Jakarta Pusat. Dia harus membayar minimal 50 persen dari total biaya Rp 28 juta.
"Ketika mau bawa istri dan anak pulang, saya diminta bayar rincian administrasi sebesar Rp 28 juta. Sampai saat ini, istri dan anak saya masih ditahan di rumah sakit. Mereka meminta uang jaminan 50 persen dari total tagihan," ujarnya.
Dia menceritakan, sebelum membawa ke RSIA Tambak, istrinya yang tengah mengandung ke Puskesmas Bidara Cina, Cawang, Jakarta Timur. Namun, di tengah perjalanan, air ketuban istrinya tersebut pecah sehingga pada akhirnya dilarikan ke RSIA Tambak yang lokasinya tak jauh dari puskesmas.
"Karena panik, saya minta diantar ke rumah sakit terdekat sama orang puskesmas, karena waktu itu situasi dan kondisinya mendesak. Istri saya masuk dari 3 April dan tiga hari lalu harusnya sudah boleh pulang. Tapi karena tidak punya uang, istri dan anak saya ditahan pihak rumah sakit," jelasnya.
Karena kehabisan akal, Richie mencoba memberanikan diri mengadukan persoalannya ini kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sebagai bahan pertimbangan, dia membawa rincian biaya administrasi dari rumah sakit, surat keterangan lahiran, surat nikah, foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK).
"Saya berharap Pak Gubernur kiranya dapat bantu meringankan beban saya dan mendengarkan keluh kesah saya," tutupnya.
Baca juga:
BPJS naikkan investasi perumahan untuk pegawai hingga 10 persen
BPJS Ketenagakerjaan hampir pasti patok iuran pensiun 8 persen
Aturan PNS masuk BPJS Ketenagakerjaan ditargetkan selesai April
Banyak RS 'nakal', pungut biaya dari pasien BPJS
Mantan Wamenkes kritik rumah sakit sering persulit pasien BPJS
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa yang dijamin BPJS Ketenagakerjaan? Seluruh pemain timnas yang berlaga di Piala AFF yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang ini akan dilindungi keselamatannya, sejak saat latihan terlebih saat pertandingan.