Anies Baswedan Harapkan Genangan Air Surut Kurang dari Enam Jam
Dengan mitigasi itu pula, Sabdo menerangkan, risiko bencana dapat ditekan termasuk mencegah korban jiwa berjatuhan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan genangan air saat musim hujan di Ibu Kota surut dalam waktu kurang dari enam jam. Perhitungan waktu tersebut dilakukan setelah hujan berhenti.
"Genangan air akan berkurang dengan KPI (Key Performance Indicator) yang diharapkan gubernur kurang dari enam jam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Sabdo Kurnianto di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/9).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Meski begitu, target itu diharapkan tercapai apabila curah hujan tidak lebih dari 100 milimeter atau tidak dalam keadaan hujan ekstrem. Untuk mencapai target itu, Pemprov DKI sudah melakukan mitigasi di antaranya pengerukan sungai dan waduk untuk menampung debit air lebih besar ketika musim hujan.
"Kecuali hujan ekstrem karena kami punya drainase itu hanya (menampung) 100 mm hujan," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Dengan mitigasi itu pula, Sabdo menerangkan, risiko bencana dapat ditekan termasuk mencegah korban jiwa berjatuhan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Di sisi lain, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diharapkan saling berkolaborasi dalam melaksanakan mitigasi potensi bencana banjir.
"Yang jelas kita menghadapi musim hujan sudah rutin, artinya kita punya pengalaman. Kalau 2020 seperti itu, 2021 akan lebih baik. Mudah-mudahan ini lebih baik," tutupnya.
Baca juga:
PDIP DKI Sebut Pemprov Kekurangan Alat Berat Pengerukan Lumpur
Wagub: DKI Belajar Dari Tahun Sebelumnya untuk Antisipasi Banjir
BMKG Ingatkan Potensi Banjir Jakarta 3 Hari ke Depan
Pemprov DKI akan Bangun Waduk di Semanan Jakarta Barat
Jakarta Diguyur Hujan, BPBD Ingatkan Warga Tinggal di Bantaran Kali Waspadai Banjir
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Berdayakan Warga Bantaran Sungai