Anies Baswedan Siapkan 3 Langkah Cegah Banjir di Jakarta
Gubernur DKI Anies Baswedan menanggapi ancaman banjir, menyusul hujan ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Menurut Anies, ancaman tersebut saat ini sudah diantisipasi Pemprov DKI dengan mereka skenario pembagian tugas dengan tiga langkah.
Gubernur DKI Anies Baswedan menanggapi ancaman banjir, menyusul hujan ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Menurut Anies, ancaman tersebut saat ini sudah diantisipasi Pemprov DKI dengan mereka skenario pembagian tugas dengan tiga langkah.
"Pertama menyusun skenario siapa mengerjakan apa, sehingga ketika ada kejadian. Kita bisa mendistribusikan pekerjaan dengan baik. Kedua, memastikan tugas dijalankan. Kemudian, menyiapkan pompa mobile," kata Anies dalam keterangan diterima, Minggu (31/10).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Anies menambahkan, pada tahun lalu Pemprov DKI sudah menggunakan simulasi terhadap ancaman banjir. Simulasi itu diklaim Anies berhasil menyiasati genangan dan banjir pada Februari kemarin.
"Ketika terjadi hujan melampau kapasitas daya tampung, otomatis (ada) genangan dan banjir, maka target untuk bisa mengeringkan itu bisa tercapai. Kenapa? Karena semua sumber daya dikerahkan," yakin Anies.
Soal pompa mobile, Anies menjelaskan, Tim Damkar sudah bersiap untuk bertugas dengan tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air genangan.
"Jadi surutnya bukan semata-mata gravitasi, tapi karena ditarik oleh pompa. Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelas Anies.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anies: Biasanya Banjir Tergenang Empat Hari, Sekarang Kurang dari Sehari Sudah Kering
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Siapkan 1.262 Titik Lokasi Pengungsian Banjir
Kesibukan Warga Bukit Duri Bersihkan Lumpur Sisa Luapan Sungai Ciliwung
Jalan DI Panjaitan Jaktim Tergenang Air 50 cm Usai Hujan Deras
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Lebat Disertai Kilat, Waspada Potensi Banjir
Dapat Rapor Merah, Pemprov DKI Jelaskan Langkah Penanganan Banjir
Sistem Early Warning Dinilai Efektif Antisipasi Banjir di Jakarta