Anies Baswedan: Stunting dan Obesitas Sama-Sama Persoalan Ekstrem
Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi pembinaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut atas semua kebijakan dan program yang dapat mengintervensi dua persoalan itu. Pemprov DKI juga ikut mengoordinasi pelibatan institusi non-pemerintah untuk mendukung aksi percepatan pencegahan stunting dan obesitas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masalah kurang gizi kronis dengan tubuh pendek pada balita atau stunting dan obesitas merupakan persoalan yang sama-sama ekstrem. Sehingga, dia mengungkapkan, penanganannya membutuhkan kerja sama semua pihak.
“Masalah gizi terutama 'stunting' dan 'obesitas' merupakan tanggung jawab semua pihak, lintas program dan lintas sektoral,” katanya saat hadir pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 secara virtual di Jakarta, Jumat (28/1).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang menjadi dorongan Anies Baswedan untuk melakukan perubahan? Baginya, semangat kader PKS Sulsel tersebut menjadi dorongan untuk melakukan perubahan. "Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi pembinaan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut atas semua kebijakan dan program yang dapat mengintervensi dua persoalan itu. Pemprov DKI juga ikut mengoordinasi pelibatan institusi non-pemerintah untuk mendukung aksi percepatan pencegahan stunting dan obesitas.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Rudatin mengingatkan, ahli gizi di Jakarta yang tersebar di seluruh Puskesmas untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat, dari level Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hingga keluarga.
Ia menyebut, selain masalah stunting di Indonesia, masalah obesitas di Jakarta tercatat paling tinggi di tengah pandemi Covid-19, meski ia tidak menyebutkan detail jumlah angka obesitas di Jakarta saat ini.
“Di DKI angka obesitas anak-anak sangat tinggi. Jadi, yang paling tinggi di DKI adalah kondisi tidak seimbang di anak-anak, satu sisi stunting, wasting, kurus, dan di sisi lain obesitas, mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan,” jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Kementerian Kesehatan melalui buletin Situasi Stunting di Indonesia mencatat proporsi stunting pada balita di Tanah Air berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) tahun 2019 yaitu sebesar 27,67 persen. Dari total persentase tersebut, proporsi stunting pada balita di DKI Jakarta pada 2019 mencapai 19,96 persen.
Realisasi angka tersebut masih jauh dibandingkan Provinsi Bali dengan angka paling rendah mencapai 14,42 persen dan Kepulauan Riau 16,82 persen.
Sedangkan angka obesitas atau kegemukan di DKI Jakarta berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat prevalensi gemuk pada balita di DKI Jakarta mencapai 11,7 persen dan tertinggi di Lampung 21,4 persen dan terendah di NTB sebesar 8,5 persen.
Baca juga:
Ketua DPR Berharap Indonesia Bisa Bebas "Stunting" Demi Cetak Generasi Emas
Menko PMK Minta Daerah Teruskan Genjot Stunting Sampai Nol
Tak Hanya Picu Stunting, Masalah Gizi Juga Bisa Picu Obesitas
Penyelesaian Stunting Butuh Dukungan dari Seluruh Pemangku Kepentingan
Atasi Stunting, Pemkot Medan Siapkan Program untuk Calon Pengantin dan Ibu Hamil
Menko PMK Sebut Faktor Lingkungan Jadi Sumber Utama Kemiskinan Ekstrem