Anies Disebut Disukai Anak Muda Karena Kebijakan 'Instagramable' di Jakarta
Menurutnya, gebrakan Anies yang sangat teringat di benak anak muda yaitu kebijakan yang sifatnya mempercantik Ibu Kota saja. Dia sebenarnya sangat menyayangkan hal itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi urutan pertama sebagai calon presiden pilihan anak muda, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Anies mendapatkan persentase tertinggi yaitu 15,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen.
Sementara itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
-
Mengapa PKB mempertimbangkan Anies untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Komunikasi awalan tepatnya, jadi secara tahapan, PKB belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi, tapi dari hasil diskusi obrolan dari teman teman kanan kiri Mas Anies, kira kira kita akan pertimbangkan Mas Anies kalau maju lagi," ungkap Huda saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
-
Siapa yang mengklaim bahwa Anies diusung oleh PKB untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Menanggapi undangan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar."Tidak benar, itu hoaks," kata Jazilul, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
Survei ini dirilis pada hari Minggu, 21 Maret kemarin dan dilakukan pada 4-10 Maret 2021. Usia responden antara 17-21 tahun berjumlah 1.200 responden. Survei ini menggunakan kontak telepon.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah melihat, anak muda rentang usia 17-21 tahun lebih mudah mengenal dan mengingat pemimpin yang instagramable. Termasuk dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukannya.
Menurutnya, gebrakan Anies yang sangat teringat di benak anak muda yaitu kebijakan yang sifatnya mempercantik Ibu Kota saja. Dia sebenarnya sangat menyayangkan hal itu.
Menurutnya, gebrakan Anies yang sangat teringat di benak anak muda yaitu kebijakan yang sifatnya mempercantik Ibu Kota saja.
Seperti Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno yang disulap menjadi sangat instagramable di malam hari dengan lampu-lampunya yang menyala, ataupun JPO Sudirman yang atapnya dicopot dengan tujuan instagramable.
"Ya instagramable, itu yang menyebabkan anak muda suka Pak Anies. Anak zaman sekarang dunianya, dunia media sosial. Kita perhatikan bagaimana Pak Anies mempercantik Sudirman-Thamrin, Pasar Senen, itu instagramable semua," kata Trubus saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/3).
Meskipun keputusan mencopot atap JPO di Sudirman itu menuai pro dan kontra, karena dinilai telah menghilangkan salah satu fungsi utama dari JPO, yakni agar para pejalan kaki tidak kepanasan dan kehujanan, tapi Trubus melihat bahwa anak muda rentang usia 17-21 tahun tidak mempersoalkan hal itu. Gebrakan instagramable Anies lainnya yang sempat menuai kritik lainnya yaitu pengecatan atap warna-warni di sepanjang Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Walau atap rumah dicat warna-warni, atap JPO dihilangkan, tapi itu jadi bukti empiris kalau anak muda punya penilaian dan pendirian sendiri. Walau mungkin menurut ahli tata kota kurang, tapi anak muda lebih suka hal yang unik dan instagramable," ungkapnya.
Menurutnya, anak muda melihat Anies sebagai sosok pemimpin yang inovatif, kreatif, dan unik. Tidak peduli berapa dana yang dihabiskan untuk mewujudkan sisi kreatif dan keunikannya, seperti instalasi seni Bambu Getah Getih. Seperti yang diketahui, instalasi kebanggaan Anies tersebut hanya bertahan 11 bulan dan telah menghabiskan anggaran Rp550 juta.
Selain itu, kata Trubus, kegiatan-kegiatan positif dan prestasi Anies Baswedan yang selama ini ia bagikan melalui media sosial pribadinya ataupun media sosial Pemprov DKI Jakarta telah mengalahkan kebijakan-kebijakan Anies yang kontroversial, seperti Rumah DP Nol Persen yang saat ini sedang tersandung kasus korupsi.
"Prestasi dan kinerja baiknya menutupi yang kontroversial. Itu yang mendapat apresiasi dari anak muda. Intinya Pak anies dinilai punya keberanian di tengah tekanan partai yang begitu keras. Pak Anies selalu tampil di situ," kata akademisi Universitas Trisakti itu.
Memang harus diakui, kata Trubus, wajah Jakarta kini lebih kondusif dan modern. Dia mengapresiasi hal itu, namun, dia juga mengingatkan bahwa bukan hanya pusat kota Sudirman-Thamrin yang harus ditata. Trubus mengatakan, masih banyak kampung kumuh lainnya yang harus dibenahi. Dia juga mengingatkan PR-PR Anies lainnya yang harus dikerjakan, mengingat masa kepemimpinannya sebentar lagi akan usai.
"Dalam hal kemajuan kota, smart city, ya bisa dibilang sukses, tapi kalau kekurangannya masih banyak. Penataan kampung kumuh itu belum dilakukan, apalagi soal banjir itu yang utama. Lalu kemacetan," kata Trubus
"Intinya anak muda sekarang tidak terlalu percaya dengan partai politik. Anak muda kecewa karena omnibus law disahkan kemarin. Nah Pak Anies kan bisa dibilang tidak berpolitik, berawal dari akademisi juga," tutupnya.
Sebagai informasi, metode survei secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel 1.200 repsoden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei itu, pertanyaan yang diajukan adalah 'jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapakah yang akan dipilih sebagai presiden?’ Para responden harus menjawab 1 pilihan di antara 17 nama yang disebutkan.
Baca juga:
Anies Kalahkan Ganjar di Survei, PDIP Persoalkan Metodenya
Anies Ungguli Ganjar di Survei, PDIP Bilang Anak Muda Jangan Lihat Covernya Saja
Anies Baswedan Vs Ganjar Pranowo, PKS Nilai Parpol Pendukung Jadi Kunci
PDIP Tanggapi Santai Nama Ganjar Masuk Bursa Capres Pilihan Anak Muda
Survei Indikator: 57,3 Persen Anak Muda Setuju UU ITE Direvisi