Anies Minta Ombudsman Buktikan Temuan Premanisme di Tanah Abang
Anies menyarankan Ombudsman Jakarta melengkapi terlebih dahulu agar bisa dijadikan alat bukti untuk penindakan selanjutnya. Dia menilai data yang dikemukakan Ombudsman saat ini masih sebatas opini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap Ombudsman Jakarta Raya melengkapi temuan mereka yang menyebutkan ada praktik premanisme di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pasalnya Ombudsman menduga preman tersebut turut menjadi dalang kericuhan di beberapa waktu lalu.
Anies menyarankan Ombudsman Jakarta melengkapi terlebih dahulu agar bisa dijadikan alat bukti untuk penindakan selanjutnya. Dia menilai data yang dikemukakan Ombudsman saat ini masih sebatas opini.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
"Semua yang menegakkan aturan itu dokumen secara berkas, secara bukti, harus lengkap kalau membentuk opini cukup dengan menyebut kata di depannya. Itu sudah langsung jadi opini," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (22/1).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, untuk menidaklanjuti wacana premanisme di Tanah Abang, pihaknya mesti mengantongi data-data yang sudah lengkap. Karenanya Anies berharap nanti laporan-laporan itu bisa dilengkapi sehingga menjadi berkas untuk dikerjakan pihaknya.
"Tapi kalau mau jadi alat bukti, untuk bertindak harus ada bukti. Jadi saya berharap laporan ombudsman bisa ditahan untuk alat bukti dalam memproses," tegasnya.
Sebelumnya Ketua Ombudsman Jakarta Raya, Teguh Nugroho, mengatakan lapak liar kawasan Tanah Abang dikuasai preman. Hal ini memicu kericuhan antara Petugas satuan Polisi Pamong Praja dan pedagang yang hendak melakukan penertiban.
Menurut Teguh, kericuhan ini dipicu karena preman di kawasan ini kehilangan pendapatan karena sebagian besar pedagang sudah direlokasi ke Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Jatibaru dan Blok F.
"Kan preman ada potensi kehilangan pendapatan dari pedagang ini, nah kemudian muncul pedagang baru di jalan Jatibaru yang kemudian mengklaim sebagai PKL Jati baru. Padahal waktu kami verifikasi orang - orang ini enggak ada," kata Teguh saat dihubungi di tempat terpisah.
Baca juga:
Ombudsman Duga Ada Peran Preman Dalam Kericuhan Penertiban PKL di Tanah Abang
4 Cara Anies Baswedan Mengurai Ruwetnya Persoalan Tanah Abang
PKL Ricuh Dengan Satpol PP, PDIP DKI Kritik Konsep Penataan Tanah Abang
Bentrok PKL dan Satpol PP di Tanah Abang, Polisi Tetapkan Dua Tersangka
Pascabentrok, Trotoar Tanah Abang Sepi PKL
Bentrok PKL Tanah Abang dengan Satpol PP, Dua Provokator Ditetapkan Tersangka