Anies Sebut Keberhasilan Vaksinasi Dilihat dari Banyaknya Orang yang Mau Divaksinasi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat Ibu Kota menjadi penggerak vaksinasi. Anies tak ingin hanya sekadar dilakukan tindakan vaksinasi tanpa ada penggerak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat Ibu Kota menjadi penggerak vaksinasi. Anies tak ingin hanya sekadar dilakukan tindakan vaksinasi tanpa ada penggerak.
"Bukan hanya melakukan tindakan vaksinasinya, tapi menggerakkan orang datang ke tempat vaksinasi itu sama pentingnya," katanya lewat jumpa pers virtual, Sabtu (10/7).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
Menurutnya, keberhasilan vaksinasi bukan ditentukan dari berapa banyak vaksin yang tersedia. Namun, berapa banyak orang yang datang ke tempat vaksinasi.
"Kalau ada tenda membagikan bansos langsung penuh, tidak usah digerakkan. Tapi kalau ada tenda akan melakukan vaksinasi, nah ini kita harus sambil menggerakkan. Dan ini keberhasilannya bukan ditentukan oleh berapa banyak vaksin yang tersedia, tapi berapa banyak orang yang datang ke tempat vaksinasi," paparnya.
Anies mengatakan, upaya vaksinasi adalah kerja kolektif bagi semua pihak yang ingin terlibat. Kata dia, jangan cuma ingin terlibat sebagai vaksinator, tetapi terlibatlah sebagai penggerak untuk datang ke tempat vaksinasi.
"Sama seperti Piala Eropa. Gol itu tercipta kalau ada pengumpannya, tapi yang tercatat memang yang menendang bola masuk gawang. Tapi ini kebanyakan hanya mau penendang masuk gawang, karena itu yang tercatat namanya. Padahal sebenarnya bola hanya bisa masuk kalau ada pengumpan," tuturnya.
Anies mengumpamakan penggerak vaksinasi seperti pengumpan di permainan sepak bola. Menurutnya, posisi pengumpan jauh lebih baik dan penting.
"Vaksinasi juga begitu. Menyediakan tenda untuk vaksinasi itu baik, menyediakan orang untuk vaksin itu baik. Tapi pengumpan itu jauh lebih penting, jauh lebih baik saat ini," ujar Anies.
"Saya mengajak kepada semua untuk menjadi pengumpan, mendorong warga mari sama-sama ikut vaksinasi," pungkas mantan Mendikbud ini.
Baca juga:
Vaksin Berbayar Kini Tersedia di 8 Klinik Kimia Farma, Harga Per Dosis Rp300 Ribuan
Pangdam Jaya Harap Seluruh Warga Jakarta Sudah Divaksinasi di Bulan Agustus
Politisi PDIP Ingatkan Keluarga Garda Utama Menjalankan PPKM Darurat
Airlangga: Sebanyak 1,47 Juta Nakes Divaksinasi Pekan Depan
Cegah Penyebaran Covid-19, Polresta Pekanbaru Vaksinasi 148 Tahanan
Pemkab Tangerang Dorong Pabrik Vaksinasi Karyawan dan Keluarga