Banjir Jakarta dan kata maaf dari Ahok tapi salahkan PLN dan warga
Ahok mengaku Pemprov DKI Jakarta sudah maksimal berupaya mengatasi banjir.
Setelah dikritik karena ucapannya yang menyebut ada sabotase sebagai penyebab banjir di Jakarta, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku salah dan meminta maaf. Namun Ahok masih menuding PLN menjadi salah satu penyebab banjir karena mematikan listrik di Waduk Pluit yang mengakibatkan pompa listrik tidak bekerja.
Ahok mengaku Pemprov DKI Jakarta sudah maksimal berupaya mengatasi banjir dengan mengerjakan berbagai proyek seperti normalisasi waduk dan sungai serta perbaikan drainase.
Meski begitu, ada beberapa proyek seperti sodetan untuk mengalirkan air dari Ciliwung ke Kanal Banjir Timur terganjal proses pembebasan lahan. Ahok menyalahkan warga yang hingga kini masih enggan memberikan tanahnya dipakai sebagai sodetan.
Selasa (10/2) kemarin, Ahok menghadap Presiden Jokowi. Dia melaporkan penyebab banjir yang terjadi dan menggenang hingga ke Istana.
Apa saja penjelasan Ahok mengenai banjir Jakarta dan penyebabnya? Berikut rangkumannya:
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa tanggapan Habiburokhman mengenai dukungan Ahok terhadap Ganjar? Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman menilai dukungan Ahok terhadap Ganjar terlalu kecil dan tidak mempengaruhi suara. "Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali," ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Ahok akhirnya minta maaf
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) menyampaikan permintaan maaf terkait banjir yang terjadi di Jakarta sepanjang hari Senin (10/2) kemarin.
"Pertama, kita harus meminta maaf kepada masyarakat bahwa fakta DKI itu belum bisa menyelesaikan banjir yang aliran kiri (Kanal Banjir Barat) dan aliran kanan yang sebelah timur (Kanal Banjir Timur)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (10/2).
Salahkan warga soal sodetan
Ahok menyalahkan warga yang hingga kini masih enggan memberikan tanahnya dipakai sebagai sodetan untuk mengalirkan air. "Kadang masyarakat egois tidak mau ngasih sodetan di dataran tinggi. Saya ngerti ini psikologis. Dulu sebelum Waduk Pluit ada, kamu enggak rela di tempat yang tinggi izinkan sodetan. Karena kamu yakin begitu disodet airnya balik lagi ke tempat kamu. itu kan dulu. Sekarang kami berusaha meyakinkan mereka," paparnya.
Kesulitan Pemprov DKI Jakarta saat ini, lanjut Ahok, adalah tidak adanya sodetan yang menyalurkan air menuju pompa seperti di Waduk Pluit. "Kalau enggak dibongkar, air yang disodet enggak bisa masuk ke pompa," pungkasnya.
Salahkan PLN
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan isi obrolannya dengan Presiden Jokowi di Istana soal banjir.
Ahok, sapaan Basuki, juga sempat menceritakan pada Jokowi penyebab Istana dan sejumlah perkantoran di kawasan Medan Merdeka banjir. Salah satunya pompa air yang tidak bisa beroperasi karena listrik dimatikan PLN.
"Istana gak mungkin tenggelam selama air Waduk Pluit enggak naik ke ketinggian 1,45 juta kubik. kemarin sampai segitu, karena listrik mati pompa enggak jalan dan hujan terus," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/2).
Ahok sempat kesal, kenapa listrik untuk pompa harus dimatikan. Harusnya PLN bisa memberikan keringanan pada alat-alat vital seperti pompa. "Saya bingung kenapa Waduk Pluit harus dimatikan listriknya," jelasnya.
Ahok minta Jokowi tegur PLN
Agar kejadian seperti kemarin tak terulang, Ahok meminta Presiden menyampaikan pada PLN bahwa titik-titik alat vital harus tetap beroperasi meski listrik di beberapa daerah harus dimatikan.
"Saya minta ke presiden agar PLN tidak memutuskan aliran listrik karena jika dimatikan pompa tidak akan berfungsi," tambahnya.
Ahok tantang orang yang bisa selesaikan banjir
Namun dia tak sepakat pada orang-orang yang mencibir kinerja dan proyek yang digagas. Apalagi kalau dikatakan banjir saat ini tak ada bedanya dengan zaman gubernur-gubernur sebelumnya.
"Mau cibir, mau apa, kita selesaikan. Kalau mau bandingin, bandingin sama yang dulu. Kalau kamu memang lebih pintar, kamu calon gubernur 2017. kalau saya nyalon lagi, saya nantang dengan program Anda," jelasnya.
Ahok juga tak peduli komentar pengamat atau politikus yang menilai kerjanya lamban. Buatnya, kerja maksimal tak perlu banyak bicara. "Kita lihat masyarakat lebih percaya omongan bual besar Anda atau saya. Santai saja tapi saya akan tetap bekerja," tambahnya.
Dia juga menegaskan, salah besar bila dikatakan Jakarta darurat banjir. Dalam pengamatannya semua masih bisa ditangani. "Menurut saya belum siaga darurat karena masih bisa surut. Masyarakat masih tinggal di rumahnya kok tidak mau dievakuasi," pungkasnya.