Batal dikerjakan PT MRT, pelebaran pedestrian tugas Bina Marga
Pedestrian di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin akan diperlebar menjadi 9,5 meter.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berencana melakukan pelebaran pedestrian di kawasan Jalan Sudirman hingga Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Penggarapan pelebaran ini ternyata tidak dilakukan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) melainkan Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan, Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta SM Sinaga. Meskipun program pelebaran ini sejalan dengan rencana pembangunan MRT, untuk pelebaran pedestrian tidak menjadi tanggung jawab mereka.
"Bina Marga yang membongkar jalur lambat dan buat pedestrian. Habis itu kami minta perpanjangan larangan motor dari Thamrin sampai Sudirman," katanya saat dihubungi, Rabu (27/4).
Setelah penghapusan jalur lambat, maka rencana pelarangan motor dapat segera direalisasikan. Mengingat penyediaan bus Transjakarta diperkirakan akan selesai Mei mendatang.
"Kami cepat kok kerjakannya. Bongkar jalan juga cepat. Setelah itu pelarangan motor bisa direalisasikan," tutup Sinaga.
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasie) Perencanaan Bidang Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Dinas Bina Marga DKI jakarta, Riri Asnita mengatakan, pelebaran trotoar dilakukan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT). Sedangkan pihaknya akan betugas sebagai pengawas.
"Jalur lambat itu diminimaliskan bukan dihilangkan. Trotoarnya ditata, kami sudah koordinasikan dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk menata pohonnya dan Dinas energi untuk penerangannya," katanya saat dihubungi, Jakarta, Rabu (20/4)
Pelebaran trotoar yang dilakukan tahun ini hanya dilakukan di tempat-tempat keramaian sekitar 45 titik yang tersebar di setiap wilayah dengan anggaran Rp 250 Miliar. Dinas sendiri akan memberi contoh pelebaran trotoar satu titik di masing-masing wilayah.
Di antaranya, yakni di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat; Jakarta Selatan di kawasan Blok M; Jakarta Utara di kawasan Pluit, Jakarta Barat di kawasan Daan Mogot dekat Rumah susun Sewa (rusunawa) yang dibangun dan Jakarta Timur di kawasan Rawa Mangun.
"Saat ini proses lelang sudah selesai. Kami sudah masuk dalam proses penandatanganan kontrak. Prediksinya Mei sudah bisa dilakukan pembangunan trotoar tersebut," jelas Riri
Sebelumnya, Ahok mengatakan, pedestrian di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin akan diperlebar menjadi 9,5 meter. Sehingga akan memudahkan pejalan kaki.
Baca juga:
Ahok: Di Eropa saja tidak ada jalur lambat dan trotoarnya lebar
Dana dari pemilik gedung, pelebaran pedestrian Sudirman digarap MRT
Intip cara Thailand bangun jalur bawah tanah MRT
Proyek MRT dianggap prestasi pemerintahan era Jokowi
Cerita di balik perjuangan Jokowi bangun MRT belum banyak orang tahu
Proyek jalur layang MRT terkendala pembebasan lahan
Kawat dan penyangga siap amankan Monumen Selamat Datang dari bor MRT
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Bagaimana cara pembangunan LRT Bali menggunakan mesin bor? Setelah ini, proses pembangunan yang baru akan dimulai adalah pembangunan stasiun di Sentral Parkir Kuta kemudian dilanjutkan pembuatan jalur terowongan itu juga akan menggunakan mesin bor yang didatangkan dari Tiongkok.