Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Wagub DKI Ingatkan Warga Waspada
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya belajar dari pengalaman negara yang kembali mengalami lonjakan signifikan kasus positif Covid-19. Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh euforia dengan tren penurunan kasus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya belajar dari pengalaman negara yang kembali mengalami lonjakan signifikan kasus positif Covid-19. Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh euforia dengan tren penurunan kasus.
"Di banyak negara terjadi peningkatan signifikan, negara-negara yang sebelumnya sudah turun," ucap Riza di Balai Kota, Selasa (20/4) malam.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Menurut Riza, peningkatan kasus terjadi karena masyarakat merasa euforia dengan tren penurunan kasus. Untuk itu, dia kembali mengingatkan tetap waspada dan disiplin menjalani protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus.
"Jumlah korbannya meningkat, bahkan lebih berbahaya, bahkan lebih mematikan dari sebelum-sebelumnya. Kita Indonesia, Jakarta mengalami penurunan," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan terjadi tren peningkatan kasus aktif positif Covid-19 selama dua pekan terakhir. Dia khawatir kasus akan terus bergerak naik.
"Harian kita sudah mulai peningkatan 200, 200, khawatir nanti bergerak terus," kata Widya dalam dialog virtual, Jumat (16/4).
Widya menyampaikan, tren tertinggi kasus aktif di DKI terjadi pada Januari-Februari di angka 25.000 lebih pasien isolasi di rumah sakit atau tempat-tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Memasuki Maret, tren kasus aktif mulai menurun drastis di angka 6.988 kasus.
Merujuk data itu, Widya mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Pengabaian upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat berdampak kembali meningkatkan kasus.
Widya menambahkan, tingginya jumlah kasus aktif di DKI juga disebabkan dari kapasitas testing. Per minggu, kata Widya, DKI melakukan tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) 68.000 lebih. Angka itu melebihi standar dari WHO.
"Tetapi 68.000 tadi memang menurun meskipun masih tinggi menurut standar WHO. Untuk standar DKI sendiri kita biasa pernah di posisi 90 ribu," ucapnya.
Lebih lanjut, Widya menyebutkan kapasitas laboratorium di DKI mampu menguji 100.000 lebih sampel. Hanya, kapasitas itu harus terbagi antara testing menggunakan metode PCR atau Antigen.
Untuk testing antigen, Widya mengatakan, DKI mampu menguji 3.000 lebih sampel. "Kapasitas lab kita mampu 100.000 lebih per hari tetapi pemanfaatannya sekitar 68.000. Kenapa? Karena ada kebijakan pemerintah pusat dengan melalui rapid antigen," tandasnya.
Baca juga:
Dosen Meninggal karena Covid-19, UIN Sumut Tutup Sementara
Ketua Satgas: Seseorang Bawa Dokumen Swab Negatif Tidak Jaminan Bebas Covid-19
Epidemiolog Soal Klaim PPKM Tekan Zona Merah Palembang: Kematian Justru Naik
Terapkan PPKM Mikro, Pemprov Lampung Perketat Prokes Tempat Publik
Doni Monardo Resmikan RS Rujukan Covid-19 dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Satgas: Wilayah Zona Merah Covid-19 Tersisa Enam Pekan Ini