Belum punya data, Polri akan telusuri 40 masjid di Jakarta terpapar radikalisme
Polri belum bisa berkomentar banyak soal data tersebut. Termasuk mencari siapa yang harus bertanggung jawab atas penyebaran paham radikal dan intoleransi yang dimaksud. "Kalau masjid kan ada DKM (pengurus masjid). Nanti kita cek. Kan kita belum tahu," ucap Kadiv Humas Mabes Polri.
Sebanyak 40 masjid di Jakarta diduga disusupi paham radikalisme dan intoleransi. Polri akan menelusuri informasi itu.
"Saya cek dulu. Saya tidak punya datanya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Kamis (7/6).
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Setyo belum bisa berkomentar banyak soal data tersebut. Termasuk mencari siapa yang harus bertanggung jawab atas penyebaran paham radikal dan intoleransi yang dimaksud.
"Kalau masjid kan ada DKM (pengurus masjid). Nanti kita cek. Kan kita belum tahu," ucap Setyo.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut ada 40 masjid di wilayahnya yang terpapar radikalisme dan intoleransi. Namun Sandiaga enggan membeberkan masjid-masjid tersebut dengan alasan mencegah perpecahan.
Pernyataan Sandi dikuatkan Kepala BIN Jenderal Purnawirawan Polri Budi Gunawan. BG mengakui, 40 masjid dan pondok pesantren itu dalam pantauan lembaganya.
BG juga enggan menyebut masjid-masjid yang terpapar paham radikal itu dengan alasan, data tersebut bukan konsumsi publik.
Sementara Wakil Presiden yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengaku belum menerima data masjid yang terpapar radikalisme.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
40 Masjid di Jakarta diduga disusupi radikalisme, MUI minta selektif pilih penceramah
Kepala BIN akui sedang pantau masjid dan pesantren terpapar radikalisme
Menko PMK minta Menristekdikti proaktif cegah kampus disusupi paham radikal
PP Muhammadiyah desak Sandiaga ungkap 40 masjid penyebar paham radikal
JK belum dapat data masjid di Jakarta yang disusupi radikalisme
Anies minta daftar 40 masjid di Jakarta yang sebarkan radikalisme diungkap
Menteri Nasir minta orangtua tak cemas anak kuliah di kampus terpapar radikalisme