Bus TransJakarta Kecelakaan Terus, DPRD DKI Minta Direksi Dievaluasi
Rekomendasi agar direksi dievaluasi akan diputuskan dalam rapat internal. Apakah nantinya membentuk Pansus supervisi lapangan terkait rentetan kecelakaan bus TransJakarta tersebut.
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta agar direksi PT TransJakarta dievaluasi. Desakan itu disampaikan Gilbert dalam Rapat Kerja bersama Komisi B DPRD DKI dengan Manajemen PT TransJakarta, Senin (6/12).
Gilbert menduga rentetan kecelakaan bus TransJakarta karena komunikasi yang kurang antar manajemen. Menurut dia, pihak yang paling bertanggung jawab terkait kecelakaan bus TransJakarta itu Direktur Pelayanan, Direktur Teknik hingga Direktur Operasional.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa kecepatan Transjakarta selama uji coba dikurangi? “Tadi kecepatannya dikurangi setengah, sudah dihitung oleh dishub, tadi karena dikawal, kecepatan dikurangi setengah,” kata Heru di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/7).
-
Kenapa Transjakarta memperpanjang jam operasionalnya? Perpanjangan jam layanan dilakukan untuk mendukung akses mobilitas masyarakat yang ingin menonton secara langsung pertandingan itu di GBK.
-
Dimana uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dimulai? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
"Kita anjurkan dicopot gitu. Tadi kita sampaikan karena memang mereka yang paling berhubungan," kata Gilbert.
Gilbert mengatakan, angka kecelakaan bus TransJakarta 20 hingga 50 per bulan seharusnya dapat diminimalisir jika komunikasi manajemen berjalan dengan baik. Dia mengambil contoh terkait luas koridor bus TransJakarta yang dipersempit untuk jalur pesepeda.
Dia menilai, penambahan jalur pesepeda dengan mengorbankan koridor TransJakarta tak tepat. Gilbert menekankan jalur TransJakarta justru yang harus diperluas.
"Masa itu buat gituan. Harusnya jalur bus yang diperbesar," ujar Gilbert.
Gilbert tak hanya menyoroti jalur bus TransJakarta yang dipersempit. Politisi PDIP ini juga meminta manajemen TransJakarta memperhatikan jalur yang rusak lantaran membayakan bus ketika melintas.
"Kita berharap pengguna transportasi ini kan masyarakat bawah yang kemudian kita subsidi di harga tiket biar terjangkau, tapi mereka kan juga berhak dapat keamanan dong," kata dia.
Dia menambahkan, rangkaian kecelakaan dalam sebulan itu menunjukkan manajemen yang buruk. Padahal menurut dia, unsur keselamatan menjadi prioritas utama dalam transportasi umum.
"Kita sudah sebutkan di bidang pelayanan operasional teknis kan dirutnya okelah kita sedikit excuse sebulan," ujar dia.
Menurut dia, rekomendasi agar direksi dievaluasi akan diputuskan dalam rapat internal. Apakah nantinya membentuk Pansus supervisi lapangan terkait rentetan kecelakaan bus TransJakarta tersebut.
"Belum nanti kita rapat lagi rekomendasinya apa nanti kita lihat," kata dia.
Manajemen Nonaktifkan 229 Bus Transjakarta
Manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menghentikan operasi (grounded) terhadap 229 unit bus dari dua operator yang mengalami rentetan kecelakaan pada pekan lalu.
Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana merinci pemberhentian operasi dilakukan kepada 119 unit armada dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.
"Ketika ada kecelakaan, maka kami melakukan pemberhentian terhadap dua operator yang mengalami kecelakaan. Total ada 229 unit yang kami grounded," kata Yana saat Rapat Kerja bersama Komisi B DPRD DKI di Jakarta, Senin (6/12).
Yana menjelaskan bahwa selama pemberhentian operasi, para operator mengaudit dan pengecekan terhadap seluruh armada mulai dari sistem pengereman, kemudi (steering), mesin, transmisi, dan aspek lainnya pada sektor teknis.
Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap kesehatan fisik dan mental seluruh pengemudi.
"Setelah armada dan pramudi sudah diperiksa secara menyeluruh, dan perbaikan SOP disetujui oleh TransJakarta, maka TransJakarta akan memutuskan apakah unit dan pramudi dapat dioperasikan kembali," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
TransJakarta juga telah bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengaudit secara keseluruhan meliputi kondisi jalan dan rute, kondisi pengemudi dan berkendara, perawatan dan pemeliharaan armada, serta pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Adapun dua kecelakaan TransJakarta terjadi selama dua hari berturut-turut pada 2-3 Desember 2021.
Pada Kamis (2/12), bus TransJakarta dengan operator PT Steady Safe menabrak Pos Polisi di Lampu Merah PGC Cililitan, Jakarta Timur. Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang petugas Patroli TransJakarta luka berat.
Kemudian pada Jumat (3/12), bus dari operator PT Mayasari Bhakti menabrak pembatas jalan (separator) busway di depan Ratu Plaza, Senayan.
(mdk/gil)