Bus Zhong Tong: Disetop di Era Ahok, Melaju di Zaman Anies
Tapi kini bus yang membuat Ahok marah kembali melaju di jalanan Ibu Kota. PT Transjakarta pun memberikan alasan kenapa kembali mengoperasikan bus Zhong Tong.
Transjakarta kembali mengoperasikan bus asal China merek Zhong Tong. Bus itu akan kembali beroperasi sebagai armada Transjakarta. Kini bus Zhong Tong melayani koridor 1 Blok M-Kota.
Tercatat pengadaan bus Zhong Tong dimulai sejak tahun 2012. Ada sekitar 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhong Tong Bus Holding, China. Namun pengoperasian bus Zhong Tong saat itu menuai kontroversi.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Dimana uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dimulai? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
Mulai dari kasus korupsi sampai membuat mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) marah kala itu, sehingga bus asal China ini berhenti beroperasi.
Tapi kini bus yang membuat Ahok marah kembali melaju di jalanan Ibu Kota. PT Transjakarta pun memberikan alasan kenapa kembali mengoperasikan bus Zhong Tong. Berikut kontroversi bus Zhong Tong dan penjelasan PT Transjakarta:
Pernah Terbakar
Pengadaan bus Zhong Tong dimulai sejak tahun 2012. Awalnya, ada sekitar 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhong Tong Bus Holding, China. Pada tahun 2015 sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhong Tong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu dipicu terbakarnya salah satu unit bus merek yang sama di koridor 9 pada Minggu 8 Maret 2015.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta saat itu, Steve Kosasih mengakui penarikan 30 armada Transjakarta itu akan mengganggu pelayanan transportasi massal. Sebagai solusinya, mulai Selasa (10/3/2015), PT Transjakarta akan memperbantukan 30 armada angkutan malam hari (Amari) sebagai pengganti bus-bus yang ditarik.
Di tahun 2015, bus Zhong Tong juga menuai kontroversi karena bus ini jadi objek korupsi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat itu dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada tahun 2012 dan 2013.
Pernah Membuat Ahok Kesal
Karena banyak masalah teknis yang dialami Bus Zhong Tong ini juga membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu meradang. Ahok mengaku kapok membeli bus-bus bermerek tidak terkenal, lantaran banyaknya kerusakan dan kecelakaan yang terjadi.
"Kita enggak mau lagi yang enggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong. Lo gila belum pernah dengar motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.
Ahok pun mengaku heran mengapa pihak Transjakarta saat itu memilih bus-bus keluaran China yang mereknya tidak terlalu dikenal, dibanding membeli bus keluaran merek-merek perusahaan terkenal.
"Transjakarta itu berani tuh beli itu. Enggak jelas. Saya baru dengar nama Zhong Tong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa enggak beli Mercedes-Benz gitu lho," kata Ahok.
Penjelasan PT Transjakarta
Terkait kemunculan kembali Bus Zhong Tong Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo menjelaskan pengoperasian bus merek Zhong Tong asal China merupakan bentuk pelaksanaan dari perjanjian kontrak tahun 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016.
Operator dari Bus Zhong Tong yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) belum menyelesaikan kontraknya. "Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," kata Nadia saat dihubungi, Senin (14/10).
Dia menjelaskan pada Juli 2018 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan bus Zhong Thong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut. Berdasarkan kontrak yang ada seharusnya bus Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.
"Dan (PPD) tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," kata Nadia.
Penumpang Curhat Bus Zhong Tong Sempat Mogok
Bus gandeng Transjakarta merek Zhong Tong asal Tiongkok sudah mulai beroperasi di sejumlah rute. Salah satunya di koridor satu rute Blok M-Kota.
Salah satu pengguna Transjakarta, Fajar Ginanjar, mengaku sudah beberapa kali menggunakan bus Zhong Tong. Dia menyebut bus yang sempat disetop beroperasi itu tak ada bedanya dengan bus Transjakarta yang lain.
Fajar mengaku awalnya naik bus Zhong Tong dari Dukuh Atas menuju Bank Indonesia, pada Minggu, 13 Oktober 2019. Akan tetapi ketika sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI), bus yang dinaikinya itu sempat mogok beberapa saat.
"Sekitar Tosari ke HI mogok, terus beberapa penumpang sedikit ribut gitu. Iya sekitar 5 menit mogoknya. Kalau di lihat sih baru bus nya (Zhong Tong), tapi kayak enggak sekuat bus lain kayak Scania," ucap Fajar kepada Liputan6.com
(mdk/dan)