Cegah Penularan Virus Corona, Dinkes DKI Sebut Tak Harus Pakai Masker N95
Dia menjelaskan masker N95 biasanya digunakan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien di ruang isolasi. Lanjut Dwi, petugas juga biasanya dilengkapi alat pelindung diri atau APD yang lengkap.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker untuk pencegahan penularan virus corona. Dia menyebut masyarakat cukup menggunakan masker bedah yang mudah dijumpai tanpa harus mewajibkan masker N95.
"Cukup masker bedah seperti yang biasa kita bisa beli kok di toko biasa, di toko alat kesehatan bisa, di toko retail biasa juga banyak," kata Dwi saat dihubungi, Rabu (5/2).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Dia menjelaskan masker N95 biasanya digunakan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien di ruang isolasi. Lanjut Dwi, petugas juga biasanya dilengkapi alat pelindung diri atau APD yang lengkap.
"Kalau kita memang batuk dan flu, itu kita pakai masker karena kita tentu tidak ingin teman-teman kita, keluarga, ketularan. Kemudian kita cepat berobat ke dokter kalau memang sakit," jelasnya.
Masker Diburu Warga
Sebelumnya, Penjualan masker di apotek-apotek telah meningkat drastis, imbasnya stok masker menjadi langka, dan harga masker ikut terkatrol naik. Hal ini disebabkan virus corona yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat di berbagai daerah.
Permintaan yang tinggi membuat harga-harga masker di pengecer dan distributor menjadi naik. Sampai-sampai, di beberapa Apotek stok masker ludes hanya dalam hitungan satu hari.
"Stok di apotek ini jadi susah dan jarang karena dari distributor stoknya langka dan harganya naik tinggi," ujar Jaklyn (26) apoteker di salah satu apotek di Cikini.
Hal serupa juga terjadi di Apotek di kawasan Tangerang Selatan. Stok masker di salah satu apotek di Pamulang juga langka dan langsung habis bila datang stok baru.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com