Cekcok Pembagian Uang, Juru Parkir Perlintasan Kereta di Jakbar Tewas Ditikam Rekan
Pelaku tak mampu membendung kekesalannya kepada korban lantaran kerap diberi uang lebih kecil daripada yang lain.
Tukang seberang di perlintasan rel sebidang tak resmi membunuh rekannya gara-gara pembagian jatah yang tidak rata.
Pelaku Agus Bin Marsan (40) dan korban Andri (60) sama-sama bekerja sebagai tukang seberang sepeda motor di pintu perlintasan tak resmi Bandengan Utara, Pekojan, Jakarta Barat.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
"Ada sekitar 4 orang di dalam satu kelompok ini. Mereka-mereka ini memberikan jasa untuk membantu menyeberangkan di rel kereta api," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, Senin (26/4).
Ady mengatakan, Andi Andri alias Andri sebagai yang dituakan diberikan kepercayaan membagikan uang pemberian pemotor. Ady menyebut, dua orang di antaranya mendapatkan Rp 70 ribu. Sementara pelaku, Agus Bin Marsan hanya memperoleh Rp 65 ribu.
"Ada diskriminasi jumlah di sini, dan ini selalu ditahan-tahan oleh pelaku selama 2 tahun," ujar Ady.
Ady menerangkan, Agus Bin Marsan tak mampu lagi menahan rasa kesal kepada Andri. Apalagi, Agus didesak sang istri mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan pada hari raya Idulfitri.
"Inilah memuncak kemarahan yang sudah terakumulasi oleh pelaku," ucap dia.
Ady menjelaskan, petaka pun tiba saat Agus dan Andri bertemu pada Kamis 15 April 2021. Saat itu, Andi berbagi hasil uang pemberian pemotor kepada lima orang termasuk Agus.
Ady menyampaikan, Agus kembali mendapatkan jatah paling kecil. Tapi, kala itu Agus ngotot meminta lebih hingga terjadilah cekcok.
"Di situ pelaku memberanikan diri untuk menanyakan kenapa sampai seperti ini, lalu terjadilah cekcok," ucap dia.
Agus yang kesal kemudian menusuk leher korban dengan sebilah pisau. Luka itu membuat Andy kehilangan nyawa. Usai perkelahian Agus sempat bersembunyi ke daerah Tangerang sebelum dibekuk polisi.
Saat ini, Agus dijebloskan ke Polsek Tambora Jakarta Barat. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, Agus dijerat Pasal 338 dan Pasal 351 ayat 3 KUHP.
"Tersangka kami amankan di rumah keluarganya," ucap dia.
Kepada polisi, Agus mengu hilaf telah membunuh Andy, orang yang dianggap sebagai saudaranya sendiri. Agus mengatakan, sudah dua tahun lebih bekerja dengan Andri di perlintasan rel tak resmi Bandengan, Jakarta Barat. Agus mengatakan, ia selalu mendapat uang paling kecil dibandingkan yang lain.
"Si Andri memang yang koordinator kami dari dulu. Iya pak, dari empat orang saya yang selalu diberikan uang lebih sedikit," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com