Dana Hibah Fase II Proyek MRT Capai Rp 9,4 Triliun
Skema pendanaan pembangunan MRT Jakarta menggunakan pola sharing antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat. Dia berjanji akan melaporkan secara rutin mengenai penggunaan dana tersebut pada Kemenkeu.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerima hibah tahap pertama untuk pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase II, Bundaran HI - Kota Tua dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar 70,21 miliar Yen atau setara Rp 9,4 triliun.
Dana tersebut terdiri dari 59,108 miliar Yen untuk pekerjaan sipil, 6,311 miliar Yen untuk jasa konsultasi, serta 4,6 milliar Yen untuk dana tidak terduga. Dia berjanji akan melaporkan secara rutin mengenai penggunaan dana tersebut pada Kemenkeu.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
"Sekaligus juga kita memastikan, fasilitas penunjang untuk kegiatan kelancaran MRT akan kita tuntaskan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (13/2).
Ditambahkan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, MRT Jakarta koridor utara-selatan menjadi program Pemprov DKI Jakarta yang ditetapkan menjadi program strategis nasional.
Nantinya, lanjut Anies, skema pendanaan pembangunan MRT Jakarta menggunakan pola sharing antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat.
"Kita lihat komposisinya, pembayaran pinjaman 49 persen ditanggung Pemprov DKI dan 51 persen ditanggung pemerintah pusat," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur PT MRT Jakarta, William Sabandar, Fase II proyek MRT MRT rute Bundaran HI-Jakarta Kota mulai peletakan batu pertama (ground breaking) pada akhir Januari 2019 lalu.
"Akhir bulan ini. Tapi tanggal belum tahu, lagi dibicarakan. Semua sudah siap, kontrak pengerjaan juga sudah," ucap William.
Sedangkan untuk MRT fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI direncanakan beroperasi pada Maret 2019. Namun, hingga saat ini tarif tiket moda transportasi publik itu belum ditetapkan.
"Sebelum operasi, Februari paling lambat sudah diumumkan harga tiketnya," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
62 UMKM Lokal Bakal Berkembang Karena MRT Jakarta
Dubes Uni Eropa Diajak Keliling Jakarta Pakai MRT
PT MRT Ingin Optimalkan Penggunaan Komponen Dalam Negeri Dalam Pembangunan Fase II
Jokowi Sebut MRT Mangkrak Karena Pemerintah Dulu Selalu Berpikir Untung Rugi Saja
MRT Jakarta Segera Beroperasi, 4 Fakta Harus Tahu Sebelum Naik
Masinis Kereta MRT Akan Disekolahkan di PT KAI
Pemprov DKI Hitung Tarif MRT