Di APBD ada sewa mobil Rp 461 M & komputer Rp 162 M, Ahok marah!
Dalam evaluasi APBD 2014 ditemukan pemborosan di beberapa sektor.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengutarakan kekecewaannya setelah melihat evaluasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Dalam evaluasi tersebut, ditemukan pemborosan di beberapa sektor.
"Kita sudah dapat laporan, pemborosannya masih banyak. Sewa mobil aja Rp 461 miliar setahun, pembelian komputer Rp 162 miliar, aneh-aneh aja. Penerimaan tidak mencapai target," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (5/1).
Kekesalan Ahok bertambah setelah melihat rendahnya capaian target pendapatan yang disebabkan kinerja Dinas Pelayanan Pajak DKI yang tidak ketat mengawasi pembayaran pajak yang harus di bayar warga Jakarta. Terutama pajak kendaraan bermotor dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Dinas Pelayanan Pajak kurang ketat saya kira. Seharusnya orang yang beli rumah maupun kendaraan di Jakarta, harus dicek pajak yang dibayar sesuai atau tidak. Kalau tidak sesuai ya harus ditagih. Kalau beli motor cash ya kena pajak juga dong," sesal Ahok.
Namun, dia mengaku tak khawatir soal penggunaan APBD yang buruk tersebut, sebab masih ada penghematan di beberapa instansi, seperti Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang menurutnya berhasil menghemat Rp 3 triliun.
"Enggak apa-apa. Buruk karena ada penghematan. Yang pasti Disdik (hemat) Rp 3 triliun," pungkasnya.