Di Jakarta Selatan heboh kelompok jubah hitam, kini diburu polisi
Kelompok ini bisa melakukan kejahatan di 10 tempat, sampai melukai korbannya.
Aparat Polres Jakarta Selatan berhasil meringkus kelompok jubah hitam, lantaran selalu meresahkan masyarakat dengan aksi pencurian dengan kekerasan. Diketahui, dalam satu hari, kelompok jubah hitam ini bisa melakukan kejahatan di 10 tempat kejadian. Bahkan hingga melukai korban.
"Aksi ini dilakukan oleh delapan orang, menggunakan kendaraan roda dua. Dengan TKP dalam satu hari yang bersangkutan bisa melakukan 10 TKP. Jadi setiap beraksi menggunakan jubah warna hitam," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat, di Polres Jakarta Selatan, Rabu (2/9).
Wahyu mengatakan, kelompok tersebut berkeliling sepanjang jalan untuk mencari korbannya. Lebih lanjut Wahyu mengatakan, kelompok ini pun tak pandang bulu dalam mencari mangsanya.
"Jadi keliling mereka, berdelapan menggunakan roda dua. Mulai dari Joglo, Ulujami, Pondok Aren dan tempat lainnya. Setiap tempat yang didatangi ada TKP-nya," kata Wahyu.
"Dalam aksinya di Joglo Barat merampas dompet dan ponsel. Selanjutnya, di wilayah Ulujami, pelaku merampas dua unit sepeda motor, kemudian di Pondok Indah merampas satu unit motor dari segerombolan pemuda yang sedang berkumpul. Korban sekitar 20-an, korban kalau melawan bakal dibacok atau dikeroyok," jelasnya.
Dalam salah satu aksinya, ada korban yang digetok menggunakan pemukul baseball. Kini Mapolres Jaksel pun masih mengembangkan kasus, lantaran mereka beroperasi sudah dua tahun lamanya.
Kini pihak Polres Selatan mengamankan FH (24), HT (24) dan IG (16). Lima orang lainnya masih dalam pengejaran, Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kita masih dalami, ini yang lima masih DPO," ucapnya.
Barang bukti yang diamankan berupa, satu unit ponsel, dua bilang pisau dapur, satu buah golok, motor roda dua, pemukul baseball, dan pelat palsu.
Akibat perbuatannya, para tersangka terancam Pasal 365 KUHP dengan ancaman dua belas tahun penjara. Dan kini kepolisian masih mendalami barang-barang rampasannya, termasuk penadah. "Kini penyidik pun masih menelusuri penadah tersebut," pungkasnya.